Menteri Susi Bujuk Menkeu Turunkan Bunga Kredit Ultra Mikro

Program Kredit Ultra Mikro yang merupakan kerja bersama sejumlah kementerian ini juga diluncurkan di enam daerah berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2017, 17:47 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 17:47 WIB
Menteri Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Cilacap -  Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti meluncurkan Program Kredit Ultra Mikro (KUM) khusus sektor perikanan dan nelayan di Cilacap, Senin (14/8/2017). Program ini merupakan kerja bersama sejumlah kementerian untuk fasilitas modal untuk usaha mikro yang tak tersentuh dana perbankan lantaran tak memiliki agunan.

Secara bersamaan, Program Kredit Ultra Mikro yang merupakan kerja bersama sejumlah kementerian ini juga diluncurkan di enam daerah berbeda. Saat peluncurkan, keenam daerah tersebut terhubung dengan video conference dan saling berbincang mengenai keadaan dan rencana pelaksanaan program tersebut.

Keenam daerah tersebut dihadiri oleh para menteri berbeda, mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Puspayoga, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Dalam video conference, Menteri Susi sempat membujuk agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tak menetapkan bunga yang terlalu tinggi. Menurut dia, jika bunga terlalu besar, misal 4 persen, maka akan dilepas oleh koperasi penyalur pinjaman kepada nelayan dengan bunga di atas 7 persen. Menteri Susi berharap agar Menkeu suku bunga tahunan yang rendah.

Ketua Koperasi Mino Saroyo, Untung Jayanto, yang langsung terhubung dengan Menkeu berharap agar bunga pinjaman modal bergulir KKP berbunga rendah sehingga tak memberatkan koperasi dan anggotanya. Untung berharap agar bunga dana bergulir dari KKP tak lebih dari 2 persen. Dengan begitu, kredit bisa diluncurkan dengan bunga yang lebih kecil.

“Anggota kami lebih dari 8.000 orang, Bu. Tapi yang aktif kurang lebih hanya 1.400 orang. Karena kami memang membutuhkan modal. Selain itu, bunga yang ditetapkan pun masih tinggi. Tapi, mereka bisa mengembalikan,” kata Untung.

Memperkuat keterangan Untung, Menteri Susi lantas meminta kepada Menkeu Sri Mulyani. Dia mengatakan bahwa saat ini di perairan Cilacap, ikan semakin banyak. Selain itu, nilai perputaran uang di Koperasi Mino Saroyo mencapai Rp 75 miliar per tahun. Itu sebab, ia berupaya meyakinkan Menkeu, bahwa dengan bunga yang kecil, nelayan akan lebih mudah mengembalikan.

“Jadi lebih baik bunga keluar ke nelayan tidak lebih dari 6 persen. Karena kalau di atas 6 persen memberatkan. Jadi mungkin nanti dari kementerian kita juga diturunkan menjadi 2 persen saja. Jadi bisa keluar kurang dari 6 persen,” ujar Susi.

Menanggapi hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani lantas bertanya kepada Untung Jayanto, jumlah anggota koperasi, dan juga jumlah anggota yang aktif, baik sebagai pengurus atau penerima manfaat. Dia juga menyatakan akan melihat kinerja koperasi yang meyalurkan fasilitas program kredit ultra mikro tersebut. Jika dinilai baik, maka permodalan akan ditambah.

Lebih lanjut Susi menjelaskan, khusus untuk sektor perikanan, program itu dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan Perikanan (LPMUKP). Dalam pelaksananannya, kata Susi, Koperasi Nelayan Mino Saroyo Cilacap, akan menjadi pelaksana di lapangan. Koperasi Nelayan Mino Saroyo yang menaungi sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan kegiatan perikanan Cilacap akan diberikan suntikan modal bergulir sejumlah Rp 5 miliar.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya