Pembangunan Jalan Tol Bikin Harga Rumah di Semarang Terus Melaju

Permintaan properti di Semarang memang meningkat drastis sejak awal 2016 lalu.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Agu 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2017, 12:30 WIB
Ingin Memiliki Rumah dengan Harga Terjangkau? Ini Tipsnya
Wujudkan rumah impian dengan harga terjangkau dan anggaran terbatas. Ini caranya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga rumah di Semarang, Jawa Tengah terus bergerak naik. Untuk harga di bawah Rp 600 juta, dalam setahun kenaikannya mencapai Rp 340 ribu per meter persegi. Pendorong kenaikan harga rumah di Semarang karena banyaknya proyek pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan data dari Rumah.com Property Index (RPI), harga rumah di Semarang rata-rata di angka Rp 3,9 juta per meter persegi pada kuartal II 2016. Setahun kemudian atau pada kuartal II 2017, harga rumah di Semarang terus naik menjadi Rp 4,24 juta per meter persegi.

Kenaikan median harga tertinggi terjadi dari kuartal III 2016 ke kuartal IV 2016. Tercatat dari Rp 3,96 juta per meter persegi menjadi Rp 4,07 juta per meter persegi atau naik 2,86 persen.

Permintaan properti di Semarang memang meningkat drastis sejak awal 2016 lalu. Pemicu terus naiknya median harga rumah tapak dengan harga di bawah Rp 600 juta di Semarang didukung beberapa akses jalan tol yang menjanjikan.

"Ada tol Srondol-Bawen yang mempersingkat waktu tempuh dari Semarang ke Solo, sampai dengan pembangunan jalan Tol Semarang-Batang yang dimulai 2017 ini," jelas Country Manager Rumah.com Wasudewan dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2017).

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil riset Bank Indonesia (BI), Semarang menjadi kota di Pulau Jawa dengan pertumbuhan harga residensial tertinggi, yakni dengan kenaikan rata-rata sebesar 10,35 persen pada kuartal III 2015.

Geliat pasar properti di Semarang juga ditandai dengan banyaknya proyek properti baru yang bermunculan di sejumlah lokasi. Beberapa pengembang raksasa seperti Lippo Group, Sinarmas Land Group, Ciputra Group, PT HK Realtindo, dan PT Adhi Persada Properti tak ragu menanamkan investasinya di kota ini.

"Nilai investasinya pun terbilang cukup fantastis, mulai dari Rp 350 miliar sampai dengan Rp 1,5 triliun. Rata-rata merupakan proyek multifungsi atau kota mandiri yang mengakuisisi lahan ratusan hingga ribuan hektare," pungkas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya