Liputan6.com, Jakarta - Warga Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, akhirnya merasakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga normal yang ditetapkan pemerintah, setelah dioperasikannya lembaga penyalur BBM satu harga.
‎‎Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, lembaga penyalur BBM satu harga di Halmahera Selatan ini merupakan titik ke-23 dari target 54 lokasi yang bakal dibangun pada 2017.
‎"Secara total Kementerian ESDM akan membangun 150 titik lembaga penyalur BBM satu harga hingga 2019,"‎ kata Ego, seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ego menuturkan, keberadaan lembaga penyalur tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah, untuk terus menambah lembaga penyalur BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia. Terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal yang harga BBMnya masih mahal.
Sebelum ada lembaga penyalur tersebut, harga BBM jenis premium di Kayoa Barat mencapai Rp 15 ribu per liter, sementara solar mencapai Rp 18 ribu per liter. ‎Kini masyarakat bisa menikmati harga BBM jauh lebih murah, sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah yaitu premium Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150.
‎"Alhamdulillah masyarakat di Kayoa Barat akhirnya bisa menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di Jawa," ucap dia.
‎Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba menyatakan, masyarakat di Kecamatan Kayoa Barat, Halmahera Selatan merasa senang dan terbantu dengan adanya SPBU ini.
"Tentunya hal ini akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM," tutur Bahrain.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
22 Wilayah Sudah Nikmati Harga BBM Murah
Sebelumnya sebanyak 22 wilayah kini sudah bisa menikmati harga bahan bakar minyak (BBM) murah melalui program BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, terlaksananya program BBM Satu Harga di 22 wilayah menjadi bukti komitmen pemerintah menjalankan program yang sudah dicanangkan.
"Kalau BBM Satu Harga itu komitmennya pasti. Bapak Presiden sudah memerintahkan saya membuat Peraturan Menteri BBM Satu Harga pada RON 88 (Premium) dan Solar 48," ujar Jonan seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta,‎ Jumat 18 Agustus 2017.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan Pertamina, ke-22 titik tersebut merupakan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang menjadi fokus pemerintah.
"Kendalanya itu adalah satu infrastruktur. Ada yang disalurkan melalui pesawat udara. Yang kedua itu adalah kerja sama masing-masing stakeholder di masing-masing daerah supaya membuat BBM itu harganya sama," ujar dia.