3 Negara Ini Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi ASEAN

Tiga negara ini tengah mengembangkan pasarnya secara masif di Asia Tenggara.

oleh Vina A Muliana diperbarui 07 Sep 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 14:15 WIB
Rayakan 50 Tahun ASEAN, Parade Kostum dan Budaya Meriahkan CFD
Warga memegang bendera ASEAN saat menonton parade ASEAN 50 Tahun di Jakarta, Minggu (27/8). Acara ini menampilkan Parade Bendera ASEAN, Parade kostum, Parade tari musik, dan keunikan lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai kontinen yang terus tumbuh dan berkembang, wilayah ASEAN makin diperhitungkan untuk jadi poros ekonomi dunia. Ini tentu menjadi daya tarik investor asing untuk menanam modalnya.

Pendiri Philip Kotler Center for ASEAN Marketing Hermawan Kertajaya mengatakan, kerja sama dengan tiga negara Asia lain yaitu China, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menjadi kunci perkembangan ekonomi di wilayah ini. Tiga negara ini tengah mengembangkan pasarnya secara masif di Asia Tenggara.

"China, Jepang, Korea ini yang lagi berebut pasar ASEAN, termasuk Indonesia," tutur Hermawan saat ditemui di acara ASEAN Marketing Summit di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (7/9/2017).

"Indonesia butuh TTI, Tourism Trade dan Investment, nah yang lagi tertarik sama Indonesia ini ya Jepang, Korea dan China ini. Kalau kita ngomong dari negara-negara lain seperti Eropa, nah Eropa lagi kesulitan sama Brexit, nah kan Amerika lagi menarik diri Donald Trump itu," lanjutnya.

Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, Produk Domestik Bruto (PDB) hasil penggabungan negara-negara ASEAN telah menempati peringkat enam terbesar dunia dan peringkat tiga di Asia dengan nilai total US$ 2,55 triliun atau empat kali lebih besar bila dibanding 1999 sejak dimulainya ekonomi tunggal.

Selain itu, ASEAN merupakan negara-negara yang terbebas dari konflik dan isu peperangan. Hal itu, memungkinkan partner kerja sama ASEAN Plus Three menjadikan ASEAN sebagai mitra kerja sama yang dapat diandalkan.

"Ini yang membuat mereka melihat ASEAN sebagai wilayah yang potensial," tutur dia.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya