Riset: Orang Super Kaya Justru Tak Suka Pamer Harta

Orang yang benar-benar kaya justru tidak suka memamerkan barang yang dimiliki.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Sep 2017, 20:01 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 20:01 WIB
Bill Gates
Bill Gates pada tahun 1994 (Sumber: Business Insider)

Liputan6.com, New York - Pakaian bermerek, mobil mewah hingga aksesoris berharga fantastis. Bagi mereka yang memakai barang-barang ini pastilah dianggap sebagai orang kaya. Alasannya sederhana, harga selangit yang dibanderol barang-barang tersebut hanya mampu dibeli oleh segelintir orang.

Meski demikian, fakta yang diungkap oleh penulis buku Rachel Sherman justru berbeda. Setelah meneliti lebih dari 50 orang kaya Amerika Serikat dengan pendapatan lebih dari US$ 250 ribu atau Rp 3,3 miliar setahun, dia menarik kesimpulan bahwa orang yang benar-benar kaya justru tidak suka memamerkan barang yang dimiliki.

Sebagian besar dari mereka bahkan langsung membuang label harga agar tidak dilihat orang lain. Dalam esai Sherman yang dimuat di New York Times, wanita menulis tentang seorang wanita dengan pendapatan miliaran per tahun dan warisan segudang.

Walau punya harta berlimpah ia malah selalu membuang label harga baju yang baru dibelinya agar tidak sampai dilihat oleh pembantu rumah tangga.

"Seorang desainer interior yang saya kenal juga bercerita, salah satu kliennya selalu menyembunyikan harga barang-barang yang ia beli. Semua barang furnitur yang datang ke rumahnya juga harus dihilangkan harganya agar staf di rumah tidak melihat," katanya dilansir dari Business Insider, Jumat (15/9/2017).

Penyebab orang kaya melakukan hal ini ternyata sederhana. Mereka tidak pernah mau menunjukkan bahwa ia "kaya" atau "kelas atas" karena ingin menganggap dirinya normal.

Sebagian orang super kaya juga mengelompokkan dirinya ke dalam "kelas menengah" karena merasa masih ada orang yang lebih kaya dibanding dirinya.

"Orang-orang yang saya wawancara itu tidak pernah membual tentang harga yang mahal. Mereka justru bersemangat bercerita ketika berhasil menawar harga barang, memberi pakaian di tempat biasa, atau naik mobil tua," tutur Sherman.

Simak video pilihan di bawah ini:

 

Hidup Sederhana

Temuan riset Sherman ini juga sesuai denga apa yang diutarakan Thomas Stanley dalam bukunya The Millionaire Next Door. Kebanyakan orang super kaya justru punya kebiasaan untuk hidup hemat dan sederhana.

Menurut Stanley, kebanyakan orang yang membelanjakan uang untuk barang mewah adalah mereka yang hanya ingin dilihat sebagai kaum berada. Padahal jika ditelisik lebih lanjut, kondisi finansialnya tidaklah punya banyak uang.

"Orang yang terlihat kaya bukan benar-benar orang kaya, mereka hanya mengeluarkan terlalu banyak uang dan sering menggunakan barang mewah sebagai simbol kekayaan. Namun sebenarnya orang-orang ini memiliki pemasukan sedikit dan, terkadang, terlilit utang besar," tutur Stanley.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya