Liputan6.com, Jakarta Harga minyak menguat pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, di mana harga minyak Amerika Serikat mencatatkan kenaikan selama 4 sesi berturut-turut.
Melansir dari Marketwatch, Jumat (15//2017), harga minyak Amerika Serikat menetap di level tertinggi selama 6 pekan dalam harapannya terkait kenaikan permintaan dan upaya dari produsen besar untuk menjaga produksi.
Baca Juga
Harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate di bursa komoditas New York Mercantile Exchange naik 59 sen atau 1,2 persen untuk menetap di level US$ 49,89 per barel setelah menyentuh harga US$ 50,50.
Advertisement
Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak 31 Juli, yang juga merupakan harga di atas US$ 50.
Kemudian, harga minyak acuan dunia, Brent, untuk kontrak November naik 31 sen atau 0,6 persen ke level US$ 55,47 per barel pada bursa komoditas ICE Futures Europe, mempertahankan level terbaik mereka dalam 5 bulan terakhir.
"Minyak Brent memecahkan level US$ 55, level psikologis yang tinggi, memaksa investor untuk menempatkan taruhan bullish di komoditas ini," ujar Kepala Analis pasar di AvaTrade, Adrienne Murphy.