Desember 2018, Transaksi di Tol Tak Perlu Hentikan Kendaraan

BPJT menyatakan ada beberapa tahapan untuk mencapai transaksi tol dilakukan tanpa menghentikan kendaraan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 17 Sep 2017, 09:29 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2017, 09:29 WIB
Penerapan Transasksi e-toll di Seluruh Gerbang Tol Dibagi Dua Periode
Sejumlah pengendara mobil mengantre di gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (15/9). Dalam menggunakan GTO ini, pengguna jalan tol diwajibkan memiliki kartu pembayaran non tunai sebagai kartu prabayar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan sistem transaksi tol multi lane free flow (MLFF) pada Desember 2018. Artinya, transaksi tol dilakukan tanpa menghentikan kendaraan.

Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ mengatakan, ada beberapa tahapan untuk mencapai MLFF, antara lain penerapan kewajiban transaksi nontunai atau uang elektronik pada Oktober 2017.

Kemudian, pembentukan perusahaan electronic toll collection (ETC). Perusahaan ini nantinya menyederhanakan sistem pembayaran tol.

"Kalau dengan roadmap yang disepakati dengan Bank Indonesia (BI), Oktober cashless. Terus kita integrasikan, jadi semua integrasi diharapkan selesai tahun ini. Ketiga itu perusahaan ETC. Terus keempat MLFF yang diharapkan 2018 akhir," kata dia kepada Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (17/9/2017).

Herry menuturkan, jika sesuai dengan peta jalan, maka MLFF diterapkan pada Desember 2018. Untuk mencapai itu, maka teknologi sistem transaksi pun perlu disiapkan.

"Kalau waktunya dalam roadmap Desember tadi. Dari sini ke sana kita siapkan teknologi dan lain-lain," ungkap dia.

Sementara, PT Jasa Marga Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tengah melakukan uji coba beberapa teknologi sistem pembayaran jalan, antara lain JM Access berbasis on board unit (OBU) DSRC dan JM Acces RFID.

Dengan sistem pembayaran tersebut pengguna tol tak perlu membuka jendela untuk transaksi. Pengguna tol cukup melaju dan secara otomatis palang (barrier) akan terbuka.

Herry menuturkan, nantinya akan dipilih sistem ketika transaksi terjadi saat kendaraan melintas secara biasa. Itu diharapkan terjadi pada akhir 2018.

"Diharapkan demikian, tapi ini kan kita siapkan kajian detailnya, alatnya, teknologinya. Makanya dalam beberapa waktu ini kita uji coba, nah itu berhasil, kita berhasil kita besarkan penetrasinya, diharapkan sudah dilaksanakan. Tapi ini proses berjalan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Jasa Marga Uji Coba Alat Pembayaran Tanpa Buka Jendela

PT Jasa Marga Tbk melakukan uji coba alat pembayaran tol JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng pada Jumat 15 September 2017. Dengan alat pembayaran ini, pengguna tol tidak perlu membuka jendela kendaraan.

Keberadaan alat pembayaran ini merupakan kerja sama antara PT Jasa Marga Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Perum Damri.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol. Rencananya, seluruh tol tak melayani pembayaran tunai pada 31 Oktober 2017.

"Kita sudah uji coba penggunaan OBU untuk JM Acces ini bagian kesibukan hari-hari terakhir menuju jalan tol tanpa tunai," kata dia usai uji coba alat pembayaran tersebut di Jakarta.

Dia menuturkan, alat pembayaran ini akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada, yakni uang elektronik. Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil. Pengguna tol cukup mendekati pintu atau penghalang supaya terbuka. Pengguna tol tak perlu membuka jendela layaknya menggunakan uang tunai maupun uang elektronik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya