Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas Perkiraan Sri Mulyani

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Nov 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 15:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Rabu (8/11/2017). (Fiki/Liputan6.com)
Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Rabu (8/11/2017). (Fiki/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu)‎, Sri Mulyani Indrawati mengaku kaget dengan realisasi beberapa sumber pertumbuhan ekonomi 5,06 persen di kuartal III-2017. Di antaranya Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi, ekspor, dan impor yang tumbuh tinggi pada periode tersebut.

"Komposisi pertumbuhan ekonomi kuartal III ini kami anggap sebagai hal yang baik, yaitu investasi naik di atas 7 persen. Itu di atas yang saya bayangkan dengan perkiraan tumbuh 6 persen‎. Jadi, komposisinya terjadi perubahan," jelas Sri Mulyani saat ditemui di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Menurut Sri Mulyani, ‎pertumbuhan investasi sebesar 7,11 persen di kuartal III-2017 menunjukkan konfiden dari para pelaku usaha.

"Saya berharap momentum akan terus terjaga dan pemerintah akan bekerja keras agar momentum positif dari para pelaku usaha akan terus berjalan sampai kuartal IV ini dan 2018," terangnya.

‎‎Indikator lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III ini, sambung Sri Mulyani, adalah realisasi pertumbuhan ekspor dan impor yang sangat tinggi. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor tumbuh signifikan sebesar 17,27 persen, dan impor tumbuh 15,09 persen pada kuartal III-2017.

"Tadinya kami perkirakan hanya 7-8 persen, tapi ini ekspor tumbuhnya 17 persen. Impor terutama bahan baku juga menunjukkan pelaku usaha sangat menggeliat. Indikasinya sangat positif dan pemerintah akan menjaga momentum itu terus berjalan," kata Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kuartal III

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017 dibandingkan periode kuartal III 2016 sekitar 5,02 persen.

Pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017 itu juga lebih tinggi dari periode kuartal I dan II 2017 sebesar 5,01 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 5,06 persen ini menggembirakan karena ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I dan II sebesar 5,01 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-III dibandingkan periode sama 2016 sebesar 5,03 persen. Sementara itu, nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga kontan (ADHK) mencapai Rp 2.551,5 triliun pada kuartal III 2017. Adapun, PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) Rp 3.502 triliun.

Suhariyanto menuturkan, ada sejumlah catatan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2017. Pertama, harga komoditas minyak dan gas (migas) dan nonmigas di pasar internasional pada kuartal III meningkat baik kuartal per kuartal dan year on year (YoY).

Kedua, Suhariyanto menuturkan, kondisi ekonomi global juga menunjukkan peningkatan pada kuartal III 2017. Ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi China menguat dari 6,7 persen pada kuartal III 2016 menjadi 6,8 persen pada kuartal III 2017. Amerika Serikat (AS) ekonominya naik dari 1,5 persen menjadi 2,3 persen. Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang menguat dari 1,2 persen menjadi 4,6 persen.

"Kondisi ekonomi global pada kuartal III terus menunjukkan peningkatan," ujar dia.

Selain itu, inflasi sebesar 0,28 persen kuartal per kuartal. Namun, jika dibandingkan posisi September 2016 terjadi inflasi 3,72 persen secara YoY.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya