Skytrain Bakal Hubungkan Terminal 1 dan 2 di Bandara Soetta

PT Angkasa Pura II melakukan uji coba skytrain Bandara Soetta untuk trase terminal 2 ke terminal 1 dan sebaliknya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Nov 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 17:00 WIB
(Foto: Angkasa Pura II)
Uji coba skytrain (Foto: PT Angkasa Pura II)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan uji coba pengoperasian skytrain atau kereta layang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) untuk trase Terminal 2 ke Terminal 1 dan sebaliknya pada Jumat, 10 November 2017.

Simulasi tersebut dilakukan mulai pukul 10.00 WIB oleh tim penguji termasuk pengemudi dan tidak melibatkan penumpang atau personel lainnya. Adapun simulasi mencakup pengecekan trek, shelter, dan operasional kereta.

Setelah dilakukan simulasi selama kurang lebih satu minggu, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai syarat pengoperasian kereta layang untuk rute Terminal 2 – Terminal 1.

"Pada hari ini, dimulai proses menuju pengoperasian kereta layang untuk melayani perpindahan penumpang di Terminal 1. Dimulai dari simulasi lalu verifikasi dari regulator, kami harapkan kereta layang di Terminal 1 sudah dapat dioperasikan pada pertengahan bulan ini," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2017).

Awaluddin menambahkan, terhubungnya seluruh terminal dengan jalur kereta layang sepanjang 3 km akan meningkatkan standar pelayanan kepada penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan membawa bandara ini sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya.

"Lebih dari itu, hadirnya kereta layang yang memiliki teknologi modern juga merupakan simbol dari kemajuan dunia transportasi di Indonesia," tambah Awaluddin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Skytrain Sudah Layani Perpindahan Penumpang dari Terminal 3 ke Terminal 2

Seperti diketahui, sejak 17 September lalu kereta layang telah melayani perpindahan penumpang pesawat untuk transit dan sebagainya dari Terminal 3 ke Terminal 2.

Apabila kereta layang sudah melayani seluruh terminal, maka pengembangan selanjutnya terkait kereta layang ini adalah pembangunan shelter di integrated building yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara, sehingga jalur atau trase saat sudah beroperasi penuh adalah Terminal 3 – Terminal 2 – integrated building – Terminal 1.

Saat ini shuttle bus antarterminal dapat melayani penumpang hingga 2.200 orang per harinya di mana nantinya diperkirakan ketika kereta layang beroperasi penuh akan melayani perpindahan antarterminal sekitar 70-80 persen traffic penumpang antarterminal setiap harinya dengan tambahan frekuensi pergerakan kereta layang.

Kehadiran kereta layang di integrated building ini nantinya akan mempermudah penumpang kereta bandara untuk menuju terminal ataupun sebaliknya dari terminal menuju stasiun.

Adapun kereta bandara dengan rute Stasiun Manggarai – Sudirman Baru – Duri – Batu Ceper – Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan dapat mulai melayani masyarakat dalam waktu dekat.

"Beroperasinya kereta layang dan kereta bandara diharapkan membawa peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta meningkat dari saat ini di posisi 40 dunia, selain tentunya kami juga menargetkan bandara terbesar di Indonesia ini dapat meraih sertifikasi Bintang 5 dari Skytrax," tutur Awaluddin. (Yas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya