Liputan6.com, Bengkulu - Masyarakat Pulau Enggano Bengkulu Utara, akhirnya menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi dengan harga jauh lebih murah. Hal ini merupakan dampak adanya program BBM satu harga.
General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Erwin Hiswanto mengatakan, Pertamina telah mengoperasikan lembaga penyalur BBM satu harga di Pulau Enggano.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan BBM satu harga, agar masyarakat merasakan harga BBM yang sama" kata Erwin, di Bengkulu, Jumat (12/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Erwin mengungkapkan, sebelumnya Premium dan Solar bersubsidi di Pulau Enggano dibanderol sekitar Rp 10 ribu per liter. Namun setelah lembaga penyalur resmi telah beroperasi, harga Kedua jenis BBM terebut mengikuti ketentuan pemerintah, yaitu Premium Rp 6.450 per liter dan solar bersubsidi Rp 5.150 per liter.
"Dengan adanya BBM satu harga, mengkuti harga yang ditetapkan pemerintah," ujar dia.
Erwin menuturkan, Pertamina memasok BBM sebanyak 30 kilo liter per bulan di Pulau Enggano dengan porsi Premium 85 persen dan Solar bersubsidi 15 persen.
"Kami memasok lebih banyak Premium, karena di sana konsumsinya lebih banyak Premium dibanding solar," tutur Erwin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
4 Wilayah Resmi Nikmati BBM Satu Harga
Sebelumnya empat titik program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga telah resmi beroperasi. Dengan begitu saat ini ada 39 titik yang telah menikmati BBM satu harga.
Peresmian empat lembaga penyalur ini dipusatkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Peresmian tersebut dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Empat penyalur BBM satu harga yang diresmikan adalah SPBU 26.38301, Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
SPBU 65.77303, Desa Biduk Biduk, Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Utara, SPBU 54.85709, Jl Lalosuk Kelurahan Fatubeno, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan SPBU 16.253.121, KM 12 Desa Goiso Oinan, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Jonan mengatakan, pmerintah terus berupaya agar semua wilayah di Indonesia dapat menikmati BBM dengan harga yang sama, dengan membuat program BBM satu harga di wilayah terdepan, terluar dan terpencil.
"BBM satu harga merupakan upaya Presiden Joko Widodo dalam memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia yang berada di 3 T, dimana harga BBM relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah Jawa atau perkotaan, karena tidak ada lembaga penyalur resmi di wilayah tersebut," kata Jonan, di Bengkulu, Jumat 8 Desember 2017.
Sejak 2016 hingga 4 Desember 2017, PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan 33 penyalur BBM satu harga dan PT AKR Corporindo Tbk telah mengoperasikan 2 Penyalur. Dengan diresmikannya empat Penyalur BBM satu harga ini, realiasi penyalur BBM satu harga menjadi sebanyak 39 Penyalur.
"Hingga akhir 2017, ditargetkan akan dioperasikan 59 titik lembaga penyalur, target 2018 adalah 52 lokasi dan target 2019 adalah 46 lokasi. Dengan begitu akhir 2019, BBM satu harga akan menjangkau 166 lokasi," tutur Jonan.
Advertisement