Hari Ibu, Pertamina Modali Perempuan Pemilik Pangkalan Elpiji

Secara total, pada 2017, Pertamina MOR III telah menyalurkan dana bergulir senilai Rp 28 Miliar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Des 2017, 17:13 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 17:13 WIB
Pertamina
Ilustrasi. (Pertamina)
Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2017, PT Pertamina (Persero)  Marketing Operation Region (MOR) III menggelar program mompreneur. Program ini bertujuan untuk membantu para para pemilik pangkalan Elpiji wanita dalam meningkatkan usahanya.
 
Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati mengatakan, pada tahap ini Pertamina MOR III menyalurkan dana bergulir untuk 19 pemilik pangkalan Elpiji wanita. Dari 19 pengusaha tersebut, 10 pengusaha berasal dari Banten dan 9 pengusaha dari Tasikmalaya. 
 
 
"Kami berharap dana bergulir ini dapat bermanfaat bagi para pengusaha wanita yang telah menjadi mitra kami selama ini,” kata Dian, di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
 
Dian mengungkapkan, melalui program mompreneur ini, Pertamina memberikan dana bergulir sejumlah Rp 10 juta per pengusaha untuk membantu pengembangan usahanya.
 
Syaratnya, pengusaha pangkalan Elpiji yang menerima dana ini harus sudah beroperasi selama 1 tahun, memiliki rekam jejak yang baik dan direkomendasikan oleh agen Elpiji resmi yang bekerjasama dengan Pertamina.
 
"Program ini merupakan kerjasama antara fungsi Domestic Gas dan CSR & SMEPP sebagai bagian dari Pertamina Spiritual Marketing (PSM)," dia menuturkan.
 
Selain Mompreneur, Pertamina juga menyalurkan dana bergulir untuk beragam penerima lainnya seperti petani kentang di Garut dan usaha lainnya. Secara total, pada 2017, Pertamina MOR III telah menyalurkan dana bergulir senilai Rp 28 Miliar.
 
 “Sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, Pertamina memiliki dua peranan besar. Pertama, meningkatkan profit dalam rangka meningkatkan kesejahteraan negara, dan yang kedua adalah melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan,” tutupnya.

5 Menteri Perempuan Berpuisi Saat Perayaan Hari Ibu di Raja Ampat

Saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Ibu Nasional di Raja Ampat, Papua Barat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil menteri-menteri perempuan dalam Kabinet Kerja untuk membaca puisi.

"Saya mengundang ke sini tadi kepada Ibu-Ibu menteri untuk membacakan puisinya yang berjudul 'Pesan Ibu Bangsa'. Saya persilakan," ucap Presiden pada peringatan Hari Ibu Nasional bertema "Perempuan Berdaya Indonesia Jaya" di Pantai Waisai Torang Cinta, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/12/2017), dilansir Antara.

Menteri yang hadir, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar bergantian membaca puisi itu.

"Jadilah ibu yang memperkokoh karakter, memperhalus budi, dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa," kata Puan Maharani.

"Jadilah ibu yang menjalin silaturahmi, menjaga kehormatan, dan menjunjung kemanusiaan, demi martabat bangsa," ujar Retno LP Marsudi.

"Jadilah ibu yang merawat, menjaga, dan menyembuhkan, demi keselamatan bangsa," Nila F Moeloek melanjutkan.

Sementara, Siti Nurbaya kebagian membaca bait: "Jadilah ibu yang memelihara, menata, menciptakan lingkungan yang nyaman, demi kelestarian bangsa".

Yohana Yembise melanjutkannya, "Jadilah ibu yang melindungi generasi masa depan dan membangun sesamanya, demi keberlangsungan bangsa".

Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak hadir dalam acara itu, bait bagiannya dibacakan oleh Syana, seorang penjual salak: "Jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, antikorupsi, demi kemakmuran bangsa".

Bait bagian Menteri Khofifah Indar Parawansa, yang tidak bisa hadir, dibacakan oleh perempuan penjual sagu bernama Selina: "Jadilah ibu yang peka dan berempati, selalu mengulurkan tangan untuk memberi pertolongan, demi kesejahteraan bangsa".

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti digantikan perempuan penjual pinang bernama Feli membaca bait: "Jadilah ibu yang tegas, berani menegur bila ada yang salah, jika perlu, tenggelamkan! Demi keutuhan bangsa".

Sementara, ibu Dominggus menggantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno membaca bait: "Jadilah ibu yang tidak segan bekerja, menggali potensi diri, membantu peningkatan pendapatan, demi kemajuan bangsa".

"Jadilah Ibu Bangsa, wahai perempuan Indonesia," demikian bait terakhir puisi itu, yang dibaca oleh Presiden Jokowi saat perayaan Hari Ibu Nasional di Raja Ampat, Papua Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya