Cadangan Uang Tunai China Lebih Besar dari Ekonomi Rusia

Negara maju seperti China ternyata lebih suka untuk memiliki cadangan uang tunai dalam jumlah besar.

oleh Vina A Muliana diperbarui 11 Jan 2018, 02:14 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2018, 02:14 WIB
20160806-Fans-Cantik-Olimpiade-2016-Brasil-Reuters
Para suporter wanita China membentangkan bendera negaranya di luar Stadion Maracana jelang upacara pembukaan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, (6/8). (REUTERS/Alkis Konstantinidis)

Liputan6.com, Beijing - China memulai tahun 2018 dengan kekayaan melimpah. Bagaimana tidak, jumlah cadangan uang tunai yang dimiliki oleh Bank Sentral China (PBoC) sangatlah besar bahkan lebih banyak dari ekonomi yang mampu dicapai Rusia pada 2016.

Seperti diwartakan Forbes, Rabu (10/1/2018), cadangan uang tunai PBoC pada akhir tahun 2017 mencapai US$ 3,13 triliun. Sementara itu, pendapatan domestik bruto (GDP) China juga mampu memiliki angka yang lebih besar yakni US$ 11,2 triliun.

Negara maju seperti China ternyata lebih suka untuk memiliki cadangan uang tunai dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan untuk menenangkan kekhawatiran investor akan utang.

Semakin banyak uang tunai yang tersimpan di bank sentral negara maju, maka semakin percaya diri pula bank di sana untuk memberi pinjaman pada pemerintah. Mereka percaya tagihan suku bunga akan mampu dibayar dari cadangan uang tunai tersebut.

Jumlah utang China yang terus menggelembung dalam beberapa dekade terakhir sering menyebabkan beberapa investor menghindari China sebagai tempat mereka menyimpan portfolionya.

Tahun Ini, China membidik pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Hal ini diketahui dibicarakan pada pertemuan perencanaan tingkat tinggi di negara tersebut.

Para pejabat tinggi China memutuskan untuk mempertahankan target pertumbuhan ekonomi yang sama dengan tahun 2017 pada Konferensi Ekonomi Partai Komunis China bulan lalu. Rincian mengenai target ekonomi China akan dirilis pada Kongres Rakyat Nasional pada Maret 2018 mendatang.

Para ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,5 persen tahun. Meskipun demikian, sejumlah pihak termasuk JPMorgan Chase & Co menaikkan outlook mereka, sejalan dengan permintaan eksternal yang kuat.

Target pertumbuhan ekonomi China biasanya dipublikasikan pada pertemuan legislatur nasional pada musim semi.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya