Liputan6.com, Jakarta - Wanita adalah sosok yang diandalkan dalam rumah tangga. Tidak hanya untuk mengurus suami dan anak, tetapi juga untuk mengatur keuangan rumah tangga.
Wanita memiliki sifat yang teliti dan telaten, terutama yang berkaitan dengan uang. Akan tetapi, tak sedikit wanita yang melakukan kesalahan saat mengatur keuangan rumah tangga.
Obsesi terhadap barang-barang fesyen dan sedang jadi tren sudah menjadi sifat wanita. Hal inilah yang membuat banyak wanita terjerumus pada kondisi keuangan yang tidak stabil.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah tujuh kesalahan yang tak akan dilakukan wanita yang jago atur keuangan, seperti dikutip dari Cermati.com, Kamis (18/1/2018):
1. Tidak Membuat Daftar Belanja
Daftar belanja berisi daftar kebutuhan selama periode tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, atau sebulan. Banyak wanita yang sering kali lupa menyusun daftar belanja sehingga ia tidak memiliki pedoman saat membelanjakan uang.
Karena itu, sisihkanlah waktu Anda untuk membuat daftar barang apa saja yang biasanya dibutuhkan. Kemudian catat kebutuhan tersebut dalam buku khusus dan bawalah setiap kali pergi ke supermarket.
Belilah barang sesuai yang tertulis di daftar tersebut. Jangan pernah melenceng dari daftar. (Baca Juga: 7 Hal Sederhana yang Ternyata Bisa Bikin Orang Sukses)
2. Lupa Mencatat Arus Kas
Arus kas terbagi atas dua, yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar. Sesuai dengan namanya, kas masuk berarti pendapatan. Sementara kas keluar berarti pengeluaran. Pencatatan arus kas sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan.
Saat keuangan menipis, Anda dapat mengoreksi semua pengeluaran dari catatan tersebut. Dengan begitu, Anda tahu kemana saja uang tersebut digunakan.
Simak video pilihan di bawah ini:
3. Mengabaikan Pengeluaran Kecil
Wanita sering kali mengabaikan pengeluaran kecil, misalnya saat membeli garam dapur. Memang biaya yang dikeluarkan untuk membeli garam hanya Rp 2.000. Akan tetapi, pengeluaran ini juga perlu dicatat agar diri Anda tahu jalur penggunaan uang.
Kita semua tahu, pengeluaran sekecil apa pun bisa berubah menjadi pengeluaran besar jika terus diabaikan. Oleh karena itu, selalu catat uang yang dikeluarkan tanpa memedulikan nominalnya.
4. Menyamakan Kebutuhan dan Keinginan
Kebutuhan dan keinginan merupakan dua hal yang berbeda. Namun, banyak wanita yang menganggap keduanya sama. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Biasanya berupa kebutuhan sehari-hari. Sementara keinginan adalah hasrat untuk memiliki suatu barang.
Dari pengertian di atas, dapat dibuktikan kalau keduanya berbeda. Oleh karena itu, mengetahui mana kebutuhan dan mana keinginan sangat penting sebelum membeli barang. Prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu, setelah itu barulah memenuhi keinginan.
Advertisement
5. Tidak Menabung
Banyak atau tidaknya pendapatan yang diperoleh setiap bulan, usahakan untuk tetap menyisihkan sebagian dari pendapatan tersebut untuk ditabung. Jumlah yang ditabung tentu akan semakin bertambah jika Anda rutin menyisihkan uang setiap bulan. Bandingkan jika Anda sama sekali tidak menabung. Anda tidak memiliki cadangan kas ketika tiba-tiba diserang kejadian buruk.
Agar diri Anda terbiasa menabung, bukalah rekening tabungan khusus dengan sistem autodebet dari kantor. Setiap kali gajian tiba, gaji akan dipotong secara otomatis lalu disimpan ke dalam rekening tabungan. Dengan demikian, tidak ada lagi yang namanya tidak menabung.
6. Tidak Berinvestasi
Selain tabungan, investasi juga termasuk instrumen keuangan yang penting untuk diperhatikan. Investasi menjadi alternatif yang pas untuk masa depan, mengingat nilai investasi terus bergerak mengikuti laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Hasil yang didapatkan dari investasi juga cukup besar. Bahkan, hasil yang diperoleh bisa dua kali lipat lebih besar dibanding apa yang diinvestasikan. Agar investasi memberikan hasil yang optimal, bergabunglah pada investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
7. Membiarkan Orang Lain yang Mengatur Keuangan
Sebagai benteng keuangan, wanita harus lihai dalam mengelola keuangan rumah tangga. Namun, sebagian wanita tidak mampu mengelola uangnya sendiri sehingga ia melimpahkan tugas ini kepada orang lain. Misalnya, penasihat keuangan.
Menggunakan jasa penasihat keuangan untuk mengontrol keuangan tidak disalahkan. Akan tetapi, alangkah baiknya jika Anda bersikap mandiri untuk mengatur keuangan tersebut. Lagi pula, Anda lebih tahu apa saja yang dibutuhkan keluarga.
Lebih Rasional dan Teliti Mengelola Keuangan
Sebagai wanita, diri Anda dituntut untuk lebih rasional dan teliti dalam mengelola keuangan. Hindari pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Pangkas juga setiap pengeluaran yang dapat dipangkas. Dengan begitu, kondisi ekonomi rumah tangga Anda semakin membaik.
Advertisement