Telan Rp 1,7 Triliun, Bendungan Way Sekampung Selesai Maret 2020

Bendungan Way Sekampung berlokasi di Kabupaten Pringsewu, Lampung, dengan total luas lahan mencapai 800 hektare.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Jan 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2018, 19:40 WIB
Ilustrasi proyek bendungan
Ilustrasi proyek bendungan

Liputan6.com, Jakarta - Gesitnya proyek infrastruktur pemerintah pada awal 2018 ini turut dirasakan di Provinsi Lampung. Selain baru diresmikannya jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, terdapat juga beberapa proyek pembangunan lain di sana, salah satunya Bendungan Way Sekampung.

Bendungan Way Sekampung berlokasi di Kabupaten Pringsewu, Lampung, dengan total luas lahan mencapai 800 hektare. Dari luas tersebut, sekitar 667 hektare ditujukan untuk pembuatan genangan.

Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih mengatakan, pengerjaan bendungan yang telah dimulai sejak 2016 dan direncanakan selesai pada 2020 ini bisa selesai lebih cepat dari perkiraan awal.

"Secara data terakhir, progres pembangunan sudah 14,5 persen, deviasi 0,96 persen atau lebih cepat hampir 1 persen dibanding progres rencana awal yang sekitar 13,53 persen," tukas dia kepada Liputan6.com, seperti dikutip pada Minggu (21/1/2018).

Dia menambahkan, jika pengerjaan terus stabil ke depannya, maka bendungan bisa selesai 6 bulan lebih awal. "Kalau terus kaya gini sih, bisa lah ada percepatan 6 bulan, jadi selesai Maret 2020," ujarnya.

Pembangunan Bendungan Way Sekampung memakan biaya Rp 1,744 triliun, yang seluruhnya dibiayai murni oleh APBN. Pengerjaan dilakukan oleh dua kontraktor, yakni PT PP (Persero) dengan nilai kontrak Rp 873 miliar, dan PT Waskita (Persero) dengan nilai kontrak Rp 829 miliar. Kementerian PUPR menargetkan pengerjaan selesai dalam 1.440 hari, yaitu mulai dari 2016-2020.

Fungsi utama bendungan Way Sekampung nantinya ditujukan sebagai saluran irigasi. Bendungan juga akan menyediakan air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Branti, dengan daya sebesar 2.482 liter per detik.

"Selain itu nanti juga akan ada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kekuatan 5,4  MW (Mega Watt), atau 2 x 2,7 MW. Bendungan Way Sekampung juga nantinya akan dijadikan objek pariwisata untuk Kabupaten Pringsewu," tutur Ni Made.

Mengaliri 2 Kabupaten

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Way Sekampung Helmi Lazuardi menjelaskan, posisi bangunan bendungan sendiri terletak di dua desa dan dua kecamatan di satu kabupaten, namun genangannya akan mengaliri dua kabupaten.

"Posisi bangunan bendungan ada di dua desa dan dua kecamatan Kabupaten Pringsewu, yakni di Desa Bumiratu Kecamatan Pagelaran, dan Desa Banjarejo Kabupaten Banyumas," ucap dia.

"Tapi genangannya ada di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus yang ada di sebelah barat Pringsewu. Akan ada sembilan pekon (desa) di Pringsewu dan empat pekon di Tanggamus yang teraliri air dari bendungan ini," tambahnya.

Menurut data dari Kementerian PUPT, sebanyak 461 hektar genangan berada di Kabupaten Pringsewu, dengan 206 hektar sisanya berlokasi di Kabupaten Tanggamus. Demi mendukung kelancaran pengerjaan, turut dibangun satu rute jalan baru ke lokasi bendungan sepanjang 3 km, yang mengarah ke Kabupaten Pringsewu.

Helmi menambahkan, pada tahun ini akan ada proyek pembangunan bendungan lainnya di Lampung Timur, yakni Bendungan Marga Tiga. "Kontrak pembangunan bendungan itu sudah ditender tahun lalu, yg dapat Waskita, dengan nilai kontrak 813 miliar." ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya