Liputan6.com, Jakarta - Istilah generasi milenial merujuk pada mereka yang lahir dalam kurun waktu antara akhir 1980-an dan pertengahan 1990-an. Generasi ini memiliki pola pikir dan gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya karena banyak dipengaruhi oleh teknologi yang makin berkembang.
Alhasil, tingkah laku generasi milenial dalam mengelola keuangan pun berbeda. Riset terbaru yang dirilis Perusahaan Nutrisi asal Inggris My Protein mengungkap, generasi milenial lebih memprioritaskan uang mereka untuk digunakan ke kebutuhan gaya hidup dibanding untuk persiapan menabung masa depan.
Salah satu gaya hidup yang banyak digandrungi kaum milenial ini adalah berolahraga atau fitness. Rata-rata, kaum milenial menghabiskan US$ 220,06 atau Rp 2,9 juta per bulan untuk biaya kesehatan dan olahraga. Jika dijumlahkan, seumur hidupnya milenial menghabiskan US$ 159 ribu atau Rp 2,1 miliar untuk kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Uang tersebut lebih besar dibanding biaya rata-rata kuliah selama empat tahun. Itu berarti, uang yang dikeluarkan untuk fitness lebih besar dibanding biaya pendidikan.
Lebih lanjut, survei tersebut juga mengungkap bahwa biaya kesehatan yang dikeluarkan ini lebih besar dibanding generasi-generasi senelumnya. Survei creditcards.com pada 2017 mengatakan, total orang Amerika menghabiskan US$ 19 miliar setahun untuk biaya keanggotaan pusat kebugaran. Sebagian besar dari responden survei masuk dalam kaum milenial.
"Sekitar 36 persen milenial yang ikut dalam survei ini berada di kisaran usia 18 hingga 36 tahun. Mereka membayar biaya keanggotaan pusat kebugaran dua kali lebih banyak dibanding generasi yang lebih tua dari mereka," tulis survei tersebut melansir Elite Daily, Jumat (26/1/2018).
Lebih mencengangkannya lagi, angka tersebut belum termasuk jumlah biaya yang dihabiskan untuk kelas kebugaran lain seperti yoga, bersepeda, hingga bela diri. Kelas-kelas seperti inilah yang membuat kemajuan besar di industri fitness dan memengaruhi banyak milenial untuk menghamburkan uang untuk hal itu.
Generasi X
Hal ini kontras dengan apa yang dilakukan generasi Baby Boomers dan Generasi X, di mana sebagian besar dari mereka memilih menabung untuk membiayai masa pensiun.
Beberapa riset sebelumnya juga telah mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi generasi milenial. Beberapa dari riset menyebutkan, generasi ini akan memiliki kecenderungan lebih sulit untuk mendapat uang.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pekerjaan yang makin sulit didapat, persaingan tenaga kerja yang makin sulit, hingga luasnya informasi sehingga makin membuat milenial mendapat godaan tersendiri saat harus menabung.
Advertisement