Banyak Bangun Tol, Aset Jasa Marga Tumbuh 48 Persen di 2017

Jasa Marga telah mengoperasikan total 680 km jalan tol baru sampai dengan 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Feb 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 14:30 WIB
GT Cibubur Utama dan Cimanggis Utama Dihapus
Sejumlah kendaraan antre di pintu tol Cibubur Utama, Jakarta, Rabu (6/9). PT Jasa Marga akan melakukan perubahan sistem transaksi jalan tol Jagorawi dari sistem terbuka dan tertutup menjadi sistem terbuka. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil menjaga momen pertumbuhan kinerjanya pada 2017. Hal itu tidak terlepas dari peran serta pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, terutama jalan tol sepanjang tahun lalu.

Di tengah masa ekspansi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dapat menjaga pertumbuhan EBITDA yang pada 2017 mencapai nilai Rp 5,5 triliun atau tumbuh 4,8 persen, sedangkan untuk Margin EBITDA sebesar 61,4 persen atau tumbuh 2,2 persen dari tahun 2016.

"Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif," kata Corporate Secretary Jasa Marga M Agus Setiawan kepada wartawan, Senin (12/2/2018).

Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp 8,9 triliun atau meningkat dari 2016, dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp 8,3 triliun atau naik 4,5 persen dari 2016 dan pendapatan usaha lain Rp 640,4 miliar.

Di sisi lain, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp 56 triliun atau meningkat sebesar 61,2 persen dari 2016.

"Sehingga total aset Jasa Marga pada tahun 2017 tercatat Rp 79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48 persen dari 2016," tambah Agus.

Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, laba bersih Jasa Marga juga tetap terjaga, tercatat sebesar Rp 2,2 triliun atau tumbuh sebesar 16,5 persen dari 2016.

Pertumbuhan pendapatan jalan tol tetap tumbuh sesuai dengan tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahunnya secara konsolidasi.

Selain itu, ruas-ruas jalan tol baru yang mulai beroperasi dari tahun 2016 dan tahun 2017 juga telah menyumbang pendapatan tol.

 

Jalan Tol Baru

20150930-Pengguna Jalan Tol Meningkat di Tengah Perlambatan Ekonomi-Jakarta
Ratusan antrian kendaraan mengalami kemacetan saat melintas di jalan tol Jakarta, Rabu (30/9/2015). Jasa Marga mencatat volume kendaraan yang melewati seluruh ruas jalan tol yang dikelola BUMN Tol ini mengalami peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi pengoperasian jalan tol baru, sampai dengan 2017, Jasa Marga telah mengoperasikan total 680 km. Penambahan ruas jalan tol beroperasi sepanjang 88,7 km di tahun 2017, yaitu:

Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Salatiga (17,6 km), dioperasikan pada 25 September 2017

Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km), dioperasikan pada 13 April 2017 (Seksi Bangil-Rembang) dan 3 Agustus 2017 (Seksi Gempol-Bangil)

Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah (41,7 km), dioperasikan pada 20 Oktober 2017

Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian (15,5 km) dioeperasikan pada 20 Desember 2017.

Selain itu, pada akhir tahun 2017, Jasa Marga mencatatkan penambahan konsesi jalan tol baru sepanjang 237 km, yakni Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km) dan Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (172,9 km).

"Dengan penambahan konsesi tersebut, total konsesi yang dimiliki Jasa Marga saat ini sepanjang 1.497 km," tutur Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya