Liputan6.com, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) telah menandatangani Kerja Sama Operasi (KSO) pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan Universitas Andalas.
"InsyaAllah kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Silahkan melakukan bisnis dengan adil," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pada penandatanganan MoU di Bukittinggi, Sumatera Barat, seperti ditulis Minggu (1/4/2018).
Ia menuturkan, penerapan konsep bisnis khususnya bagi Badan Peneliti dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Balitbang) ESDM yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) harus berani ambil risiko, efisien, dan memberikan keuntungan.
Advertisement
"Mindset bisnis BLU harus menjadi profit center bukan cost center," tutur Arcandra.
Baca Juga
Lingkup KSO kali ini mencakup pengoperasian PLTMH di Universitas Andalas dengan kapasitas 400 kW. PLTMH itu dikerjakan pada 2018. Hal ini merujuk pada hasil studi kelayakan pembangunan yang dilakukan pada 2017.
PLTMH ini dibangun dengan menggunakan anggaran DIPA Kementerian ESDM. Anggaran tersebut dipergunakan untuk membangun pipa pesat, rumah pembangkit, sistem mekanikal, eleketrikal dan transmisi. Sedangkan bagian lain dari PLTMH yaitu bendung, saluran pembawa, bak penenang dan saluran pelimpas adalah kerjasama antara Unand dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Rancangan pembangunan PLTMH dibatasi pada pipa penstock (diameter 100 cm) dengan cabang tiga inlet penstock (diameter 586 mm), saluran pelimpah bak penenang, turbin generator dengan system control, rumah pembangkit, dan jaringan tegangan menengah (20 kV) sepanjang 1,8 km beserta trafo.
Rencananya, pekerjaan bendungan, intake, saluran pembawa, dan bak penenang, akan diintegrasikan pelaksanaannya dengan pekerjaan pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen Batang Kuranji dan Anak Sungainya, Kota Padang yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera V, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Â
Â
Â
Dampak Positif buat PLTMH
Kepala Badan Litbang ESDM F.X. Sutijastoto mengungkapkan, jalinan kerja sama ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan PLTMH.Â
"Bisa dijadikan pusat informasi dan demonstrasi PLTMH di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Barat untuk meningkatkan SDM secara teknis maupun manajerial," ujar dia.
Kerja sama ini juga menjadi model pelaksanaan bisnis PLTMH di tempat lain, sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta laboratorium riset pembangkit mikro hidro.
Senada dengan itu, Rektor Univeritas Andalas Tafdil Husni menegaskan manfaat yang luar biasa dengan adanya KSO kali ini.Â
"Kami ucapkan terima kasih banyak atas bantuan Pak Wamen memfasilitasi adanya PLTMH. Ini kerja sama yang multifungsi apalagi ini kita koordinasi dengan tiga institusi. Kami menginginkan kampus kami sebagai Botanical University,," ucap Tafdil.
Dia menuturkan, di Univeritas Andalas mampu menghasilkan listrik sebesar 1,2 Mega Watt (MW) dan bisa dikelola menjadi potensi bisnis untuk penyediaan energi listrik.
Univeritas Andalas mengakui keberadaan PLTMH akan meringankan beban biaya listrik univeritas di Sumatera Barat tersebut. "Rata-rata menelan biaya sebesar Rp 727 juta per tahun," ujar Tafdil.
Sesuai desain awal jika berjalan sesuai target, PLTMH di Univeritas Andalas akan segera beroperasi pada bulan November. "InsyaAllah kami launching bulan November, nanti Bapak Wamen kami undang,"Â ujar dia.Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement