Menteri Rini Minta BUMN Jangan Saling Serang, tapi Bersatu

Menteri BUMN Rini Soemarno bercerita dirinya punya impian agar semua BUMN bersatu dan menjadi kekuatan pendorong ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2018, 11:15 WIB
(Foto:Merdeka.com/Idris Rusadi P)
Menteri BUMN Rini Soemarno hadiri acara ultah BUMN di Sentul (Foto:Merdeka.com/Idris Rusadi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN, Rini Soemarno menghadiri acara family gathering BUMN di Taman Budaya, Sentul, Jawa Barat pada Sabtu (14/4/2018).

Dalam acara ini, berkumpul beberapa direksi BUMN beserta keluarga antara lain Direktur Utama Garuda Indoensia, Pahala Mansyuri, Direktur Utama BTN, Maryono dan lainnya. Menteri Rini berpesan kepada seluruh direksi dan karyawan BUMN agar selalu bersatu untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

"Saya menekankan betul kita punya tujuan BUMN one big family tidak saling menyerang, bagaimana kita bersatu meningkatkan kemakmuran rakyat,” ucap Rini.

Rini bercerita mempunyai impian agar semua BUMN bersatu dan menjadi satu kekuatan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat.

Menurut Rini, BUMN saat ini ada di seluruh wilayah Indonesia dan mencakup 13 sektor usaha yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Salah satu contohnya adalah PT PLN yang menyalurkan listrik ke seluruh wilayah Tanah Air.

"Siapa yang tidak butuh listrik. Selanjutnya ada Bulog dan semua masyarakat butuh  beras. Kemudian Pupuk Indonesia di mana untuk menghasilkan beras itu butuh pupuk,” kata Rini.

Rini berharap, BUMN bisa terus bersatu dari Sabang sampai Merauke dan menjadi satu keluarga besar. “Kita harus saling sharing, mengingatkan, kita harus jadi lebih baik dan kuat untuk anak dan cucu kita nanti,” ujar dia.

 

Reporter: Idris Rusadi Putra

Sumber: Merdeka.com

Kementerian HUT ke-20, Menteri Rini Banggakan Laba BUMN Tembus Rp 187 Triliun

Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018) ini. (Liputan6.com/Ilyas Istianur)
Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada Jumat (13/4/2018) ini. (Liputan6.com/Ilyas Istianur)

Kementerian BUMN merayakan HUT ke-20 pada hari ini. Banyak hal yang telah dicapai BUMN yang kini di bawah kepemimpinan Rini M Soemarno.

Rini mengaku selama 3,5 tahun memimpin, laba BUMN telah meningkat cukup signifikan, mencapai Rp 44 triliun. Dengan demikian laba BUMN hingga akhir 2017 telah mencapai Rp 187 triliun.

"Waktu saya memimpin laba BUMN secara keseluruhan Rp 143 triliun. Jadi sampai akhir 2017 itu ada peningkatan Rp 44 triliun. Selamat kepada semua BUMN atas kinerjanya selama ini," kata Rini di Kementerian BUMN, Jumat 13 April 2018.

Tidak hanya itu, indikator peningkatan kinerja juga bisa dilihat dari sisi aset. Tercatat, di tahun 2017, aset BUMN mencapai sebesar Rp 7.212 Triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 4.387 Triliun pada 2014.

Namun demikian angka-angka tersebut, dikatakan Rini, tidak lebih penting dari pencapaian manfaat BUMN kepada masyarakat. Saat ini, banyak BUMN yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dalam tiga tahun terakhir, tercatat sudah 568 km jalan tol telah dibangun, atau hampir mencapai panjang jalan tol yang dibangun sejak tahun 1980 hingga tahun 2014 yang tercatat sepanjang 700 km.

Di sisi lain, rasio elektrifikasi Indonesia saat ini sudah mencapai 95 persen yang didukung dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang mencapai 17.000 MW atau sudah melampaui 50 persen dari yang ditargetkan pemerintah sebesar 35.000 MW hingga 2019.

"Jadi memang saya dorong bagaimana BUMN benar-benar bisa bermanfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini sebenarnya manfaat dari BUMN," tegasnya.

Dia mengatakan, pada usia Kementerian yang sudah menginjak 20 tahun diharapkan bisa mempersiapkan semua perusahaan pelat merah agar menjadi kuat dan sehat, memberikan kontribusi positif bagi negara lewat fungsinya sebagai agen pembangunan serta melalui komtribusi dividen, pajak dan PNBP.

"Jadi di ulang tahun ke 20 ini konteksnya ke situ. Bahwa BUMN ini betul-betul melakukan fungsinya sebagai koorporasi yang turut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita harus masuk ke proyek-proyek yang mendukung perekonomian Indonesia secara langsung baik di jalan tol, pengembangan bandara, pelabuhan, mendorong konektivitas udara, elektrifikasi, membantu masyarakat di daerah terluar dengan manajeman dan pengawasan dari pemegang saham yang profesional," Rini mengakhiri. 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya