Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan jalan arteri non-tol dari Jakarta hingga Surabaya dalam kondisi baik dan siap digunakan untuk arus mudik Lebaran 2018.
Budi mengatakan, kondisi jalan arteri non-tol yang baik menjadi alternatif bagi pemudik untuk menghindari kepadatan lalu lintas di tol.
Dia pun mengimbau masyarakat, khususnya yang akan mudik tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menggunakan jalan arteri non-tol.
Advertisement
Baca Juga
"Artinya pemudik itu ada dua alternatif menggunakan jalan tol dan menggunakan jalan umum negara (arteri) yang bagus sekali selain jalur selatan itu penting saya sampaikan supaya tidak semata-mata di jalan tol," kata Budi, di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).
Budi pun menyarankan masyarakat agar mudik beberapa hari sebelum Lebaran. Hal ini karena diprediksikan puncak arus mudik Lebaran 2018 akan terjadi pada H-2 atau H-3 jelang Lebaran sehingga nantinya akan dapat mengurangi kepadatan pada hari-hari itu.
Terkait cuti bersama, Budi menyebut Kementerian Perhubungan menyetujui jika cuti bersama ditambah seperti yang telah diputuskan sebelumnya. Namun, Menhub telah mempersiapkan skenario yang sesuai demi kelancaran arus mudik.
"Setuju (cuti bersama) yang sekarang kalau saya. Akan tetapi, sebagai abdi negara siap untuk melakukan apa pun itu karena saya sudah memperkirakan skenario yang baik," ujarnya.
Kelancaran Arus Mudik
Untuk memastikan kelancaran mudik, Budi juga memastikan bahwa seluruh unit pelayanan transportasi pada masa Lebaran tetap buka seperti biasa. Terkait hal ini dia telah mendapat persetujuan dari seluruh pemangku kepentingan sektor transportasi.
"Hal ini dilakukan selain untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran, ini juga dilakukan untuk memastikan kelancaran arus logistik," tandasnya.
Data Kementerian Perhubungan menyebut, pada 2018 akan ada kenaikan jumlah pengguna mobil pribadi sebanyak 3,72 juta mobil atau naik 16,69 persen dibandingkan 2017 sebanyak 3,19 juta mobil pribadi.
Pemudik dengan sepeda motor pada 2018 juga diprediksi mengalami kenaikan sebesar 33,33 persen, yaitu sebanyak 8,52 juta sepeda motor, dari tahun 2017 sebanyak 6,39 juta sepeda motor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement