Djakarta Lloyd Catatkan Laba Rp 36,6 Miliar di 2017

Djakarta Lloyd mampu mengubah status laporan keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disandang selama 10 tahun, menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Mei 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2018, 09:45 WIB
Kedatangan kapal MV. Noto III telah dipersiapkan oleh tim Keagenan kapal PT Djakarta Lloyd (Persero). (Foto: djakartalloyd.co.id)
Kedatangan kapal MV. Noto III telah dipersiapkan oleh tim Keagenan kapal PT Djakarta Lloyd (Persero). (Foto: djakartalloyd.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Djakarta Lloyd (Persero) mencatatkan kinerja yang baik di 2017. Laporan keuangan perseroan kembali menghijau meski beberapa waktu sebelumnya sempat mengalami kerugian.

Direktur Utama Djakarta Lloyd Suyoto menjelaskan, sepanjang 2017 perseroan mampu memperoleh laba bersih Rp 36,6 miliar atau meningkat dari laba tahun sebelumnya yang tercatat Rp 29,7 miliar.

Djakarta Lloyd juga mampu mengubah status laporan keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disandang selama 10 tahun, menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Bahkan, kini perseroan masuk dalam kategori (A) atau perusahaan sehat.

"Langkah perbaikan ini tidak terlepas dari penyelesaian utang pajak masa lalu melalui Program Tax Amnesty pada 2017, yang berdampak pada terbitnya Surat Keterangan Tidak Dipungut (SKTD) dari Ditjen Pajak Kementerian Keuangan RI," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (18/5/2018).

Djakarta Lloyd dinilai telah berhasil menyelesaikan permasalahan yang menjadi dasar opini pengecualian pada laporan keuangan tahun sebelumnya, melalui SLA (Subsidiary Loan Agreement) yang dikonversikan menjadi tambahan PMN melalui Peraturan Pemerintah No 62/2017.

 

Sinergi BUMN

Setelah Mati Suri 15 Tahun, Djakarta Lloyd Mampu Bangkit
Djakarta Lloyd

Beberapa apresiasi atas kinerja Djakarta Lloyd juga ditandai dengan diraihnya Turn Around Award dari Kementerian BUMN, awal 2018 lalu. Turn Around adalah sebuah penghargaan kepada BUMN yang telah mampu mengubah keadaan. Dari rugi menjadi untung, BUMN yang sangat bankable, dan dinyatakan sebagai perusahaan yang sehat.

Suyoto mengaku yakin membawa Djakarta Lloyd meraih kembali jaya, tentu dengan dukungan semua pihak melalui sinergi BUMN.

“Kita berharap jika semua BUMN yang membutuhkan pelayanan angkutan cargo dapat menggunakan jasa kami. Karena kami sanggup untuk mengerjakannya. Kami mampu memberi pelayanan yang efisien, aman, dan harga yang sangat kompetitif,” ungkapnya.

Pada tahun ini, Djakarta Lloyd telah membeli satu unit kapal tunda (tug bot) dan satu curah jenis handymax dengan bobot 56.000 Dead Weight Tonnage (DWT).

Kapal bernama, 'Dharma Lautan Intan' diluncurkan, 11 April 2018 lalu di Pelabuhan Batu Ampar, Batam yang disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya