Konsumsi BBM Diprediksi Naik 15 Persen Saat Momen Mudik Lebaran 2018

Dengan bertambahnya kendaraan baru dalam kurun satu tahun ini, jumlah pemudik akan meningkat 13 persen dari tahun lalu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2018, 15:10 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 15:10 WIB
BBM saat Mudik Lebaran
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) naik hingga 15 persen saat momen mudik Lebaran 2018. Ini seiring kenaikan jumlah pemudik yang tahun ini diprediksi mencapai 13 persen.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dengan bertambahnya kendaraan baru dalam kurun satu tahun ini, jumlah pemudik akan meningkat 13 persen dari tahun lalu. Dengan prediksi, jumlah roda dua sekitar 7,67 juta dan mobil 3,46 juta unit.

‎"Dengan bertambahnya kendaraan baru, kami prediksi pemudik naik 11 sampai 13 persen dibanding tahun lalu," kata Nicke, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Menurut Nicke, dengan prediksi peningkatan jumlah pemudik itu, Pertamina juga memprediksi adanya peningkatan konsumsi BBM‎ saat mudik Lebaran. Adapun, jenis bensin atau gasoline meningkat 15 persen dari masa mudik tahun lalu 91.541 kilo liter (kl) menjadi 104.877 kl pada mudik tahun ini.

Sementara untuk Solar meningkat 6 persen dari 32.085 kl menjadi 33.989 kl. "Kita prediksi BBM naik 15 persen dibanding tahun lalu, pemudik naik 11 sampai 13 persen‎," ujar dia.

‎Nicke melanjutkan, kenaikan konsumsi BBM diprediksi mulai meningkat pada 15 hari sebelum Lebaran, dengan puncak konsumsi saat arus mudik pada 9 Juni 2018, serta puncak arus balik pada 19 Juni 2015.

"Kesiapan kita agak panjang dari H -15 sampai plus 15. Kita lakukan penambahan sarana, mobil dispenser, motor kemasan, kios Pertamax, tangki penyimpanan BBM," dia menambahkan.

Pemerintah Bentuk Posko Nasional Jamin Pasokan Energi Selama Ramadan

SPBU
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka posko nasional selama Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah. Posko tersebut untuk memastikan pasokan energi (bahan bakar minyak hingga listrik) berjalan dengan baik.

Dikutip dari Antara, Kamis (17/5/2018), posko nasional ini mulai berlaku efektif pada H-15 sampai H+13 Lebaran, atau 31 Mei 2018 hingga 28 Juni 2018. Posko nasional sektor ESDM akan bertugas memantau kondisi terkini terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM), gas (liquefied petroleum gas/LPG, jaringan gas, bahan bakar gas/BBG) hingga listrik. Di samping itu, posko nasional juga akan mengantisipasi kebencanaan geologi.

Seperti tahun sebelumnya, Badan Pengatur Hilir dan Minyak Gas Bumi (BPH Migas) ditunjuk sebagai koordinator dalam menjalankan tugas tersebut. BPH Migas akan melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik badan usaha, serta potensi daerah rawan bencana.

Secara konkret, BPH Migas menjamin penyediaan BBM aman melalui tambahan kios di beberapa jalur pemudik. "Nanti memasang tambahan kios-kios di sepanjang tol nasional maupun yang keliling sudah disiapkan semua lokasinya," ujar Kepala BPH Migas, Fansurullah Asa.

Para pemudik juga diimbau memanfaatkan aplikasi daring di gadget untuk mencari informasi mengenai lokasi pengisian BBM. "Ini bisa dibantu dengan aplikasi Waze untuk ketersediaan BBM," katanya.

Sebagai bagian dari tim posko nasional, PT Pertamina menyatakan kesiapannya turut andil mengamankan pasokan energi. Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan pemudik melalui moda tranpostasi darat saat Lebaran sekitar 11-13 persen dari tahun lalu serta tambahan ruas jalan tol sekitar 1.100 km.

"Kami sendiri sudah ada Satgas Lebaran. Kita sudah siapkan tambahan SPBU yang sifatnya modular," jelasnya.

Total, ada 42 titik tersebar dalam bentuk mobil dispanser maupun kios kemasan. Selain itu, 200 unit motor pengangkut BBM akan dikerahkan untuk menjangkau titik-titik kemacetan. Untuk itu, Pertamina sudah mengidentifikasi titik mana saja yang dibutuhkan oleh pemudik.

Antisipasi serupa juga terjadi pada peningkatan transportasi laut maupun udara. "Pasokan avtur juga kita tingkatkan," tegas Nicke.

Namun, apabila terjadi kendala, posko nasional akan menyusun aksi rekomendasi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam. Bahkan, Menteri ESDM maupun Wamen ESDM dijadwalkan melakukan tinjauan langsung ke lapangan setiap pekan demi mengamankan pasokan energi.

Sumber: Merdeka

Reporter: Harwanto Bimo Pratomo

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya