Menteri Rini: Agen Mekaar Bantu Ekonomi Keluarga di Jawa Barat

Program Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pendampingan dan pembinaan oleh PNM.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Mei 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 19:00 WIB
(Foto: Dok Kementerian BUMN)
Menteri Rini Soemarno kunjungan kerja di Jawa Barat (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberi pembekalan kepada 4.000 Account Officer (AO) program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Se-Jawa Barat. 

Dalam kesempatan tersebut, Rini memberi arahan dan motivasi sekaligus apresiasi kepada para AO yang telah berdedikasi menjadi agen pemberdayaan perempuan pra-sejahtera yang ada di Jawa Barat.

"Saya apresiasi setinggi-tingginya semangat teman-teman AO yang telah membawa peningkatan ekonomi kepada banyak keluarga pra-sejahtera," kata Rini di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018).

Tak hanya memberi pembekalan, Rini juga memberikan penghargaan kepada Tim Mekaar di enam wilayah berupa sertifikat bertandatangan asli Menteri Rini.

Rini menuturkan, program Mekaar merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemerintah melalui BUMN dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil. Program unggulan PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero) ini juga bisa menjadi upaya efektif meningkatkan inklusi keuangan. 

"Mekaar secara langsung memberi akses keuangan pada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga," ujar Rini Soemarno.

Mekaar sendiri merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pendampingan dan pembinaan oleh para AO PNM berupa budaya usaha yang penuh dengan kejujuran, disiplin, kerja keras, kerukunan, kekeluargaan dan gotong royong. 

Termasuk juga membiasakan budaya menabung demi masa depan yang lebih baik. Sejak dimulai pada akhir November 2015, PNM Mekaar ini telah berhasil menyerap puluhan ribu karyawan/AO dan jutaan nasabah. Plafon kredit yang diberikan tersedia mulai dari Rp 500 ribu- Rp3 juta untuk setiap nasabah.

Tercatat, hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22 ribu AO yang mendampingi. Khusus di Jawa Barat sendiri, sedikitnya terdapat 662 ribu perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar.

Hingga akhir 2018 ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai 4 juta nasabah. Total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp 6,76 triliun, dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2,1 juta per nasabah. 

Non Performance Loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25 persen, ini menunjukkan sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah. 

 

Bedah Rumah Karyawan BUMN

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Setelah berbagi semangat dengan 4.000 AO PNM Mekaar, Rini meninjau langsung program bedah rumah 10 karyawan BUMN, terdiri dari lima karyawan Perum Perhutani dan lima karyawan PTPN VIII. Total nilai bantuan yang digelontorkan sebesar Rp 450 juta.

Program bedah rumah ini merupakan bagian dari realisasi Visi 'One Nation, One Vision, One Family, To Excellence' yang digaungkan sejak peringatan 20 Tahun Kementerian BUMN beberapa waktu lalu. Tujuannya demi mengupayakan tempat tinggal layak bagi seluruh pekerja BUMN.

"Saya sudah berpesan kepada seluruh direksi BUMN agar lebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawannya. Salah satunya dengan memperhatikan tempat tinggal karyawan serta memberikan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anaknya," ucap dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya