Liputan6.com, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo, Jeneponto siap memasok listrik sebesar 72 megawatt (MW) ke Sulawesi Selatan pada Agustus 2018. Pembangkit tersebut dibangun dan dioperasikan oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) Vena Energy.
CEO Vena Energy Nitin Apte mengatakan‎, konstruksi PLTB Tolo tahap pertama dimulai pada Juni 2017, saat ini pembangunannya sudah hampir selesai, sehingga direncanakan mulai beroperasi pada Agustus 2018.
Baca Juga
"Kami sangat antusias dalam bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan kesempatan yang kami miliki untuk berkontribusi dalam memenuhi target pencapaian energi bersih (clean energy) Indonesia," kata Nitin di lokasi pembangunan PLTB Tolo, Jeneponto Sulawesi Selatan, Minggu (1/7/2018).
Advertisement
‎Satu turbin yang diputar satu tower kincir angin PLTB Tolo menghasilkan listrik 3,6 MW, Vena membangun 20 kincir di lokasi tersebut dengan total kapasitas 72 MW. Setelah tahap pertama beroperasi, Vena siap untuk mulai membangun 72 MW tahap kedua proyek pada kuartal ketiga tahun 2018.
Studi kelayakan dan interkoneksi untuk tahap kedua proyek telah selesai, dan konstruksi dapat dimulai segera setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli Iistrik (Power Purchase Agrement/PPA).‎ Saat kedua tahap telah selesai, PLTB Tolo akan menghasilkan daya listrik sebesar 144 MW.
"Sejak Januari 2016, Vena Energy telah mengembangkan portfolio yang terdiri dari 24 proyek dalam tahap konstruksi atau pengembangan Indonesia, dengan total lebih dari 1,1 GW kapasitas pembangkitan dari tenaga surya dan bayu yang telah siap dan tersedia,‎" paparnya.
Â
Paling Efisien di Indonesia
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengungkapkan, dengan beroperasinya PLTB Tolo akan memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Selatan. Selain itu juga mendukung pencapaian target porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi‎ sebesar 23 persen pada 2025.
"PLTB Tolo ini masuk sistem Sulawesi Selatan, untuk bauran energi dulunya masuk Sulawesi untuk mengatasi defisit, sekarang sudah cukup untuk bauran energi mengurangi pengunaan fosil,‎" tandasnya.
Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang paling menarik untuk pengembangan energi terbarukan khususnya tenaga bayu di Asia Tenggara, dengan rata-rata kecepatan angin tahunan yang tinggi, lokasi yang dekat dengan jalur transmisi 150 kilo Volt (kV) PLN, dan akses transportasi yang mudah, sehingga menghasilkan dampak ekologis dan sosial yang sangat rendah. Hal-hal tersebut menjadikan PLTB Tolo sebagai PLTB paling efisien di Indonesia.
Advertisement