Wapres JK: Tiap tahun Indonesia Hadapi Tahun Politik

Indonesia sudah menghadapi tiga kali masa pemilihan umum secara langsung dan berjalan dengan baik.

oleh Merdeka.com diperbarui 02 Agu 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 14:53 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memberikan pidato pembuka dalam acara Business Lunch dengan tema Waspada Ekonomi Indonesia di Tahun Politik. Acara ini juga dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres JK bercerita, setiap tahun Indonesia sebenarnya menghadapi tahun politik. Indonesia sudah menghadapi tiga kali masa pemilihan umum secara langsung dan berjalan dengan baik.

"Bicara waspada ekonomi di tahun politik, sebenarnya Indonesia itu sepanjang tahun, tahun politik. Tidak ada masa orang tidak berbicara politik. Memang, banyak pengalaman kita pemilihan langsung sudah tiga kali ini menjelang empat kali," ujar dia di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Selama tiga kali pemilihan langsung, Wapres JK berguyon telah memegang rekor Indonesia yaitu mengikuti tiga kali pemilu dengan dua kali menang dan satu kali kalah. Dua kali menang dengan tanpa dukungan partai, satu kali kalah dengan dukungan partai.

"Saya memegang rekor Indonesia, tiga tiganya saya ikuti. Dua kali menang satu kali kalah. Yang menarik, semua yang saya menangi pada saat saya tidak ada partai. Partai tidak mendukung saya. Pada saat saya ketua umum partai justru kalah. Jadi tidak ada korelasi antara partai dengan kemenangan," ucap Wapres JK.

Wapres JK melanjutkan, komponen ekonomi Indonesia sudah cukup kuat untuk menghadapi masa pemilu di 2019. Beberapa di antaranya pertumbuhan ekonomi yang membaik dan angka kemiskinan yang terus menurun.

"Korelasi antara pemilu dan ekonomi, itu tentu hal menarik dibicarakan. Kalau kita lihat ekonomi pada dewasa ini kita selalu menengah lah. Pertumbuhan ekonomi 5,06 persen. Itu tentu dibandingkan banyak negara," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Pilpres Tak Bakal Ganggu Pertumbuhan Industri pada 2019

Pekerja Wanita Pabrik Sokon
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi pekerja wanita di pabrik Sokon.(Sokon)

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menuturkan, gelaran pesta demokrasi seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 tidak akan mengganggu sektor industri dan masuknya investasi ke dalam negeri.‎

Pertumbuhan industri diyakini tetap mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2019. Airlangga mengungkapkan, pilpres dan pileg merupakan kegiatan politik yang sudah rutin digelar setiap lima tahun sekali.

Oleh sebab itu, menurut dia, ada kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan hal yang biasa dan tidak akan mengganggu dunia usaha.

"Ya kegiatan politik itu reguler, pilkada, pileg, pilpres. Tentu bagi ekonomi itu kita pisahkan antara ekonomi dan politik," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (1/8/2018).

‎Selain itu, dia juga meyakini gelaran pilpres dan pileg tahun depan juga akan berjalan kondusif. Hal ini berkaca dari pemilihan kepala daerah (pilkada) yang telah berlangsung pada bulan lalu dan terbukti berjalan dengan lancar.

"Tantangan kekinian itu menjadi suatu event yang disebut pesta demokrasi, jadi tidak perlu menakuti investor. Dalam pilkada lalu terbukti tidak ada persoalan sehingga berjalan lancar. Oleh karena itu, ke depan setiap ajang lima tahunan ada, tapi bisnis dan ekonomi tetap berjalan secara pararel," tutur dia.

Pada 2019, ucap Airlangga, pihaknya menargetkan pertumbuhan industri bisa tetap berada di atas 5 persen. Tahun ini, industri telah ditargetkan tumbuh 5,6 persen.

"Diupayakan di atas 5 persen (2019). Kalau industri basis pabrik, jadi enggak ada kalender politik dalam industri," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya