Begini Cara Kerja Sistem Digital Penyaluran BBM Pertamina

Untuk mendukung penerapan sistem digital pada penyaluran BBM Pertamina, Telkom akan membangun aplikasi dan jaringan internet, yang dapat menampung dan menyalurkan data.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Agu 2018, 19:47 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 19:47 WIB
(Foto: Dok Pertamina)
SPBU Pertamina beroperasi penuh di Lombok (Foto: Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) ‎akan menerapkan sistem digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini bertujuan membuat proses pencatatan BBM yang disalurkan menjadi lebih akurat.

Lalu bagaiman cara kerja sistem tersebut?

Direktur Enterprise and Business Telkom Dian Rachmawan‎ mengatakan, untuk menerapkan sistem digital pada penyaluran BBM, PT Telkom Indonesia selaku mitra, akan menempatkan sensor penghitung‎ penyaluran BBM dari tangki pendam yang terdapat pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sensor ini juga sampai keran penyaluran BBM dari dispanser ke kendaraan (nozzle).

"Kita akan memasang semua sensor dari tangki penyimpanan, pengisian sampai di nozzle," kata Dian, di Kantor Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Senin (13/8/2018).

Dian mengungkapkan, untuk mendukung penerapan sistem digital pada penyaluran BBM, Telkom akan membangun aplikasi dan jaringan internet, yang dapat menampung dan menyalurkan data.

"Kemudian kita juga siapkan paltform aplikasi yang semua gabungin devices. Lalu, network kami cukup confident, karena sensor ini bisa dijalankan even dengan jaringan yang 3G. Kalau network 4G nggak ada, nggak masalah," tuturnya.

Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Indra melanjutkan, data penyaluran BBM dari tangki timbun sampai yang dikeluarkan ke tangki kendaraan akan tercatat secara digital.

Kemudian data penyaluran BBM yang dilakukan masing-masing SPBU, ditansfer ke pusat data untuk dilaporkan ke BPH Migas‎ selaku regulator yang menangani penyaluran BBM.

"Digitalisasi ini pada prinsipnya kita melakukan konversi dari jumlah liter, yang disalurkan jadi format elektronik. Format ini dikirim ke satu data centre, dari seluruh SPBU ini di convert‎," papar dia.

Menurutnya, ‎dari data penyaluran dari Pertamina dengan yang disalurkan ke masyarakat akan dicocokan, jika terjadi ketidakcocokan maka selisih akan ditanggung perusahaan.

"Ini kita liat volume dari nozel. selisihnya harus dipertanggung jawabkan. Jadi selisihnya kelihatan," tandasnya.

 * Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Pertamina Gandeng Telkom buat Terapkan Sistem Penyaluran Digital

Pertamina Terapkan Digitalisasi Nozzle di SPBU
Anggota Komite BPH Migas Saryono Hadiwidjojo saat konferensi pers terkait Digitalisasi Nozzle, Jakarta, (13/8). PT Pertamina dan PT Telkom akan menerapkan sistem digital dalam penyaluran BBM di 5.518 SPBU seluruh Indonesia. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Telkom Indonesia (Persero) atau disebut Telkom untuk membangun sistem digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM).  

Rencana ada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang akan menerapkan sistem tersebut.

‎Senior Vice President Corporate ICT Pertamina, Jeffrey Tjahja Indra mengatakan, Pertamina dengan Telkom sepakat bersinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk membangun sistem digital dalam penyaluran BBM di Indonesia. 

Dia melanjutkan, dipilihnya Telkom sebagai mitra untuk menggarap sistem tersebut, karena Telkom memiliki kemampuan dalam membangun‎ sistem digital.

"Kami dibantu PT Telkom, kami menyadari Pertamina tidak punya kapabilitas menjangkau seluruh Indonesia, karena Pertamina perusahaan energi, karena itu kita gandeng PT Telkom," kata Jeffrey, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Direktur enterprise and business Telkom, Dian Rachmawan mengatakan, untuk biaya penerapan sistem digital pada penyaluran BBM belum ditetapkan‎, Pertamina dan Telkom akan menghitung bersama. Termasuk mekanisme pembayaran dari Pertamina ke Telkom atas penerapan sistem tersebut.

"‎Jadi 3 hari dari sekarang ada perumusan angaran, konsep bisnis modalnya bagaimana nanti dirumuskan kami dengan Pertamina. Karena kontrak sedang disusun antar tim akan didiskusikan bareng," tutur dia.

‎Dian menuturkan, Telkom akan mendukung rencana penerapan sistem digital pada SPBU, karena telah memiliki infrastruktur digital.

Namun untuk memenuhi target penerapan sistem digital pada 5.518 SPBU di seluruh Indonesia, merupakan tugas yang berat. Meski begitu, perusahaan tersebut berupaya secepat mungkin.

"Telkom membantu sinergi BUMN, digitalisasi ini dilakukan Telkom. Apa yang disebut tadi 5.518 sampai akhir desember selesai, kami akan melihat berapa SPBU yang diselesaikan satu hari. Kami punya plasma seluruh Indonesia, pekerjaan ini berat menantang kami akan melakukan secepat mungkin," ujar dia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya