Proyek Strategis Nasional Dipangkas, Kinerja Asuransi Ikut Terdampak

Premi Bruto asuransi energi pada semester I tahun ini tercatat Rp 1,071 triliun.

oleh Merdeka.com diperbarui 27 Agu 2018, 18:12 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 18:12 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Pemerintah memangkas jumlah proyek strategis nasional (PSN) berdampak pada turunnya kinerja industri asuransi domestik khususnya jenis asuransi rekayasa.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat penurunan asuransi rekayasa sebesar 15,4 persen pada Semester I tahun 2018. Pemicunya adalah pemangkasan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah.

"Pertumbuhan negatif ini sejalan dengan keputusan Pemerintah untuk memangkas proyek infrastruktur pada semester I 2018," ungkap Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang, di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (27/8).

Dijelaskan, pertumbuhan premi bruto asuransi rekayasa pada semester I 2018 sebesar Rp 838,9 miliar, turun dari periode yang sama 2017 yang tercatat Rp 991,54 miliar.

Sementara klaim bruto naik sebesar 24,8 persen, dari Rp 472,23 miliar pada semester I 2017 menjadi Rp 589,52 pada semester I 2018.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Asuransi Energi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Jenis asuransi lain yang menurun pada semester I 2018 adalah asuransi energi. Premi Bruto asuransi energi pada semester I tahun ini tercatat Rp 1,071 triliun, turun 9,2 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,179 triliun.

Klaim bruto pun menurun sebesar 76,2 persen dari Rp 1,012 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp 240,70 milyar pada semester I 2018. Penyebabnya adalah belum tercapainya target realisasi proyek di sektor tersebut.

"Meskipun harga minyak telah naik, namun realisasi pengeboran minyak di Indonesia masih jauh dari target. Menurut SKK Migas, selama semester I 2018 dari 104 target pengeboran sumur eksplorasi hanya 11 sumur yang terealisasi," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya