Liputan6.com, Jakarta PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menganggarkan Rp 10 triliun untuk pembangunan Bandara Kediri di Jawa Timur. Hingga saat ini, total dana investasi yang sudah dikeluarkan GGRM mencapai Rp 1 triliun.
"Kami bikin bandara baru pertama kali. Investasinya di atas Rp 1 triliun dan di bawah Rp 10 triliun," tutur Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata T Siddharta di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Baca Juga
Menurut Istata, proses pembangunan Bandara Kediri membutuhkan waktu lebih dari 2 tahun.
Advertisement
"Target pembangunan nggak mungkin selesai dalam waktu satu sampai dua tahun. Untuk benar-benar siap digunakan harus lebih dari 2 tahun," kata dia.
Dia menambahkan, proyek pembangunan Bandara Kediri kini telah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Kendati demikian, Bandara Kediri tidak menjamin akan rampung pada 2019 mendatang.
"Walau sudah masuk PSN, tidak ada jaminan akan cepat selesai. Tapi dengan masuknya ke PSN ini memberi manfaat karena pemerintah full support mengatasi kendala-kendala yang dihadapi," kata dia.
Lebih lanjut Istata menjelaskan, terkait luas dan panjang landasan pacu Bandara Kediri, pihaknya masih mempertimbangkan. "Landasan pacu masih mempertimbangkan berapa meter luas dan panjangnya, ujarnya.
Adapun mengenai sumber pendanaan untuk proyek Bandara Kediri, saat ini seluruhnya menggunakan kas internal.
"Lihat saja di laporan keuangan kami berapa besar revenue dan laba, bisa disimpulkan. Tapi kami tidak menutup diri untuk investor ini masuk, kami masih open untuk itu, namun belum memutuskan apakah akan menggandeng pihak lain atau tidak," tutup dia.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Angkasa Pura II bakal Kelola Bandara Kediri yang Dibangun Gudang Garam
PT Gudang Garam Tbk berencana membangun Bandara Kediri. Nilai investasi pembangunan bandara tersebut mencapai Rp 5 triliun-Rp 6 triliun.
Direktur Komersial PT Angkasa Pura II, Daan Ahmad menyatakan perseroan mendapatkan tawaran dari Gudang Garam untuk mengelola Bandara Kediri jika sudah beroperasi. "Ini harus diapresiasi karena mereka akan bangun dana Rp 5 triliun-Rp 6 triliun oleh Gudang Garam. Nanti diserahkan ke pemerintah," ujar dia di Palembang, Rabu (1/8/2018).
Tak hanya Bandara, Daan mengungkapkan Gudang Garam juga telah memiliki maskapai penerbangan sendiri.
"Ternyata pas saya ke sana mereka juga sudah punya airlines. Jadi ini bagus, ada perusahaan punya maskapai sekaligus airport. Di Singapore ada juga, jadi ini bisa jadi model di Indonesia," dia menambahkan.
Daaan menyebutkan Bandara Kediri merupakan satu dari 10 bandara baru yang akan dikelola perseroan. Bandara lain yang akan dikelola yaitu, Purbalingga, Sibolga, Jember, Sabang, Lampung, Bengkulu, Belitung, Bintan, Purbalingga dan Palangkaraya. "Palangkaraya bagus jadi ibu kota karena dekat dari negara Asia lainnya," jelas dia.
Daan menuturkan, tambahan pengelolaan 10 bandara tersebut bisa mendukung kinerja perseroan yang menargetkan bisa melayani 120 juta penumpang pada 2020. Saat ini perseroan telah melayani sekitar 100 juta. "Akhir tahun ini mudah-mudahan bisa tembus 110 juta," tutur dia.
Advertisement