Matahari Bakal Buyback Saham hingga Rp 1,25 Triliun

PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) hingga Rp 1,25 triliun

oleh Merdeka.com diperbarui 29 Agu 2018, 20:57 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 20:57 WIB
PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF)
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) hingga Rp 1,25 triliun, dengan harga maksimum sebesar Rp 13.330 per lembar saham.

Selain itu Perseroan juga akan mengubah nama 'Matahari Department Store' menjadi 'Matahari', dengan tujuan agar dapat lebih merefleksikan posisi Perseroan sebagai peritel omni-channel.

Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Oktober 2018, dan mengharapkan persetujuan dari para pemegang saham mengenai proposal dari manajemen. Program pembelian saham kembali hingga 7 persen dari total saham Perseroan, merefleksikan keyakinan manajemen terhadap kinerja.

Manajemen melihat pelemahan pasar yang terjadi saat ini sebagai kesempatan yang baik untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.

Presiden Direktur Multipolar, Eddy Handoko sebagai pemegang saham terbesar mengaku mendukung penuh proposal yang diajukan manajemen untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan.

"Dan kami tidak akan berpartisipasi untuk melakukan penjualan saham dalam program ini," ucap Eddy dikutip keterangan resminya di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

CEO dan Wakil Presiden Direktur Perseroan, Richard Gibson optimis masih memiliki ruang untuk dapat mengembangkan format gerai utama, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada target pasar, yaitu segmen masyarakat dengan pendapatan menengah untuk beberapa tahun ke depan.

"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan jumlah gerai kami, terutama format gerai utama, juga mengembangkan merek dalam format specialty store sebagai pelengkap strategi pertumbuhan kami," katanya.

Selain itu, perusahaan ke depannya juga akan kembali melakukan investasi dalam kapabilitas logistik, yang tidak hanya akan mengurangi biaya operasional bisnis inti, tapi juga mendukung bisnis e-commerce yang berkembang pesat dan meningkatkan layanan yang menguntungkan bagi pihak ketiga.

"Pada tahun mendatang, kami berencana untuk meningkatkan investasi modal di di anak perusahaan kami, PT Matahari Nusantara Logistik (MNL) sekitar Rp 500 miliar, untuk membiayai pembelian fasilitas distribusi multi-fungsi, dengan luas lebih dari 50.000 m2," jelasnya.

Sehubungan dengan hal-hal di atas, dia berpendapat bahwa harga saham Perseroan saat ini sangat di bawah harga sewajarnya, dan karena itu memberikan kesempatan yang baik untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.

Perseroan juga mengumumkan bahwa PT Global Ecommerce Indonesia (GEI), perusahaan di mana Matahari merupakan pemegang saham minoritas, telah mengindikasikan akan menyelesaikan tambahan pendanaan mereka pada akhir tahun ini.

Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, Matahari tidak akan melakukan partisipasi kembali, tetapi sangat gembira melihat perkembangan investasi di GEI terus berkembang dengan baik.

GEI juga mengindikasikan bahwa mereka telah berhasil melakukan investasi di beberapa perusahaan antara lain: Red Carpet Logistics (RCL), penyedia layanan logistik ritel, dan Mbiz, platform B to B e-Commerce terkemuka dengan pendapatan sebesar lebih dari Rp 800 miliar di tahun 2017, di mana Tokyo Century merupakan salah satu pemegang saham minoritas.

Reporter: Idris Rusadi Putra

Sumber: Merdeka.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya