Soal Inovasi, Kepala Bappenas Ingin RI Contoh Korea Selatan

Pemerintah telah berupaya mengajak swasta untuk ikut serta melakukan research and development di Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 30 Agu 2018, 15:25 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 15:25 WIB
Dorong Potensi Indonesia Kembangkan Ekonomi Syariah Global
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan pada Pembukaan Roundtable High Level Discussion di Kantor Kementerian Bappenas, Jakarta, Rabu (25/07). Diskusi mengusung tema Indonesia: Pusat Ekonomi Dunia. (Liputan6.com/HO/Bappenas)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia harus mencontoh Korea Selatan dalam memanfaatkan kegiatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD) untuk keluar dari julukan negara berpendapatan menengah.

RnD yang dimaksud salah satunya bertujuan melakukan inovasi.  "Saya lihatnya jangan tanggung-tanggung ASEAN. Kita lihat langsung ke Korea Selatan. Itu bisa jadi patokan karena bisa keluar dari middle income trap (negara berpendapatan menengah) karena basisnya RND," ujar Menteri Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Bambang mengatakan, pemerintah telah berupaya mengajak swasta untuk ikut serta melakukan RND di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan insentif berupa tax deduction kepada perusahaan yang melakukan penelitian tanpa dana pemerintah. 

"Kita mengajak peran swasta, mendorong agar perusahaan di Indonesia mengembangkan RND sehingga ada jalur penelitian dari non pemerintah. Jadi tidak harus penelitian hanya datangnya dari pemerintah," ujar Bambang. 

Mantan Menteri Keuangan tersebut menambahkan, inovasi ke depan akan sangat berbasis kepada RND dan dibutuhkan untuk menghadapi persaingan ekonomi.

Tidak bisa dipungkiri, RND juga sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi karena akan berdampak kepada ekspor Indonesia

"Inovasi dan enterpreneurship ke depan akan sangat berbasis kepada RND. Tidak lagi inovasi yang kurang signitific base. RND ini sudah jadi kebutuhan untuk antisipasi persiangan masa depan,” ujar dia.

"Namanya daya saing, kemampuan ekspor produk, kemampuan kita mendorong investasi skala besar sangat bergantung pada kemampuan RND kita," tambah dia. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Strategi Bos Bappenas Jadikan RI Negara dengan PDB Terbesar pada 2045

Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menargetkan lndonesia menjadi negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ketujuh pada 2045. Untuk mencapai target ini, langkah yang harus dilakukan adalah dengan percepatan pembangunan ekonomi berbasis inovasi.

"Percepatan pembangunan ekonomi berbasis inovasi merupakan salah satu tahapan dalam pencapaian visi Indonesia di 2045," ujar Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2018.

Bambang mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di 2045, Indonesia harus mampu tumbuh rata-rata 5,7 persen per tahun. Hal ini tentu saja akan terjadi apabila penguatan struktur ekonomi dan percepatan pertumbuhan berbasis inovasi telah dilakukan.

Peranan iptek dan inovasi pada setiap tahapan pertumbuhan ekonomi nasional dibedakan sesuai fokus pembangunan pada periode yang bersangkutan. Pada tahap pertama yaitu 2016-2025, iptek dan inovasi difokuskan untuk proses perubahan struktur ekonomi ke arah yang lebih produktif.

Pada tahap kedua yaitu tahun 2025-2035, iptek dan inovasi dimanfaatkan sebagai penghela industri manufaktur melalui penciptaan produk-produk ekspor bernilai tambah tlnggl. Terakhir, pada 2036-2045, iptek dan inovasi akan berperan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Pemerintah lndonesia merespons revolusi industri 4.0 secara baik melalui beberapa kebijakan yang terfokus pada peningkatan daya saing bangsa di tengah persaingan global. Dengan meningkatkan peran iptek, Indonesia akan memacu produktivitas dan secara langsung akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Bambang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya