Liputan6.com, Jakarta - Bekerja di dunia bisnis sebagai wirausahawan memiliki sebuah kenikmatan, yakni independensi. Pebisnis bisa mengatur sendiri "kerajaan" yang mereka bangung, bisa bersama keluarga atau teman, dan menghasilkan lapangan kerja.
Baca Juga
Advertisement
Biasanya, bisnis selalu mengandalkan pelanggan, terutama yang ukuran kecil dan menengah. Dan yang namanya pelanggan selalu berawal dari klien, mulai dari awalnya klien itu asing dengan produk bisnis, lalu mereka bisa beralih, cuek, atau yang terbaik: tertambat pada bisnis kamu.
Selain menggaet pelanggan lewat produk atau pelayanan, kamu bisa juga memakai skill bahasa yang tepat untuk meningkatkan bisnis. Dilansir dari Entrepreneur, berikut 5 kemampuan komunikasi yang bisa membantu kesuksesan bisnis.
1. Senantiasa Hormat
Bersikap hormat tidak mentok pada pelanggan saja, tetapi juga pada pegawai. Pakai bahasa yang menunjukkan kamu peduli pada mereka sebagai sesama manusia.
Zaman sekarang pun bahasa gampang tersebar dengan adanya media sosial (medsos). Bila kamu hobi menjelek-jelekkan orang, bisa saja sikapmu itu sudah tersebar di medsos sebelum kamu menyadarinya. Bisnis pun jadi kena dampak.
Advertisement
2. Otentik
Selalu bersikap otentik adalah pijakan menuju kesuksesan. Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, bila kamu memuji klien atau mitra di depan, tetapi bersikap sebaliknya di belakang, pasti cepat atau lambat hal itu akan terkuak.
Mengutip Presiden Abraham Lincoln: "Kamu bisa membodohi semua orang dalam kurun masa tertentu dan kamu bisa membohongi sebagian orang sepanjang masa, tapi kamu tidak bisa membohongi semua orang sepanjang masa."
3. Berpikir
Berpikir di sini tidak sekadar dalam beraksi untuk meraih kesuksesan. Namun berpikir ketika berkomunikasi dengan rekan bisnis dan klien.
Memberikan kesan positif saat berkomunikasi lebih baik ketimbang memamerkan keberhasilan. Orang-orang tidak akan mengingat aksimu, melainkan juga kata-kata baik yang kamu ucapkan.
Advertisement
4. Berhati-hati di Medsos
Berkomunikasi tidak hanya di dunia nyata, berhati-hati juga pada apa yang kamu katakan di media sosial (medsos). Ini berlaku baik untuk manajer atau pegawai.
Sebagai tambahan, sudah banyak kasus orang yang kariernya tersandung akibat kelakuan mereka di internet. Terlepas pro dan kontra kasus kebebasan berpendapat di internet dan relasinya pada karier, tidak ada salah salahnya menjauhi berbicara kurang bijak di medsos.
5. Tenggang Rasa
Berkomunikasi dengan tenggang rasa bukan berarti lembek. Ingat bahwa dalam berbisnis ada hal yang lebih penting ketimbang keuntungan semata.
Berikan unsur tenggang rasa saat berkomunikasi, serta ketika menyampaikan pesan atau nilai (value) yang dianut perusahaanmu ke para pelanggan. Hal itu akan memberikan nilai tambah bagi bisnis kamu.
Advertisement