Produksi Migas Pertamina EP Capai 100 Persen di Teluk Bunyu

PT Pertamina EP mencapai target produksi minyak dan gas demi menjaga ketahanan energi nasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Sep 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 13:30 WIB
PT Pertamina
logo pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP mencapai target produksi minyak dan gas demi menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian produksi minyak dan gas (migas) di atas 100 persen dari wilayah Asset 5 Bunyu Field. 

General Manager PT Pertamina EP Asset 5, Irwan Zuhri, mengatakan produksi minyak Pertamina EP Bunyu berada di angka 4.718 barrel oil per day (BOPD) dari target 4.217 BOPD atau 111,9 persen dari target.

Sedangkan produksi gas berada di 9,371 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari target 8,400 MMSCFD atau 111,6 persen dari target.

"Produksi Pertamina ‎EP dari Lapanan Bunyu sudah di atas 100 persen dari target," kata Irwan, di Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Pertamina EP Asset 5 ditargetkan untuk mengebor sumur baru sejumlah 38 sumur pada  2018. Dari 38 sumur, 23 sumur baru berada di dalam wilayah administrasi PEP Bunyu. 

‎Irwan  mengungkapkan,  kehandalan operasi merupakan hal yang Utama di setiap kegiatan pemboran. Dia berharap bahwa aspek HSSE senantiasa dijunjung oleh seluruh tim. 

"Sekecil apapun temuan harus diatasi dengan serius. Apabila tidak diatasi, lama kelamaan akan berpotensi menjadi near miss dan bahkan accident. Golden rules HSSE wajib diterapkan setiap orang, patuhi, peduli, dan intervensi," ujar dia.

Untuk menjaga kehandalan operasi dilokasi pemboran, Pertamina EP melakukan‎ kegiatan management walkthrough, dengan melibatkan jajaran tim manajemen Pertamina EP.

Kali ini lokasi yang dikunjungi antara lain sumur pengeboran B-1902 dan proyek gathering station.

‎"MWT merupakan agenda rutin dari aktivitas perusahaan untuk mendukung operational excellence," ujar dia.

"Pada kesempatan tersebut Irwan juga menjelaskan bahwa PEP mempunyai target untuk terus meningkatkan produksi melalui kegiatan operasi yang didukung dengan sinergi dari segala pemangku kepentingan," tambah dia.

 

Produksi Gas Pertamina EP Naik 112 Persen di Sulawesi Tengah

Gas Bumi
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

Sebelumnya, produksi gas anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk yakni PT Pertamina EP Asset 4 di Lapangan Donggi-Matindok, Sulawesi Tengah melonjak hingga 112,30 persen pada 17 September 2018.

General Manager PT Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto menyampaikan, pencapaian tersebut tak lepas dari penekanan aspek Health Safety Security Environment (HSSE) yang coba diterapkan di Lapangan Donggi-Mantidok.

Dia menuturkan, nilai HSSE itu juga turut diterapkan di lingkungan Asset 4 dengan berbagai tujuan. Antara lain, memastikan manajemen risiko yang efektif dan mengembangkan sistem untuk akreditasi ISO standard yang relevan, serta menyoroti kekuatan dan kelemahan sistem manajemen menuju perkembangan yang berkelanjutan.

"Selain itu, juga untuk mengidentifikasi sejumlah persyaratan yang berkembang dan memonitor implementasinya sebagai demonstrasi best practice, membuat atau mengkonfirmasi sejumlah persyaratan regulasi dengan jaminan kepada stakeholders bahwa standar eksternal telah dipenuhi, dan untuk Mengembangkan skill pekerja dan budaya behavioral yang benar," tambah dia.

Menurut catatan Pertamina EP, penjualan gas Lapangan Donggi-Matindok pada 2018 meningkat sebesar 32,6 persen dibanding tahun lalu. 

Apabila di penghujung 2017 penjualan gas Lapangan Donggi-Matindok berada di 25,640.53 MMSCFD, per 17 September 2018 penjualan gas di sana sudah mencapai angka 22,349.86 MMSCFD.

Dari sisi produksi kondensat, di lapangan tersebut juga meningkat sebesar 84.7 persen dari tahun sebelumnya.  Pada akhir 2017, produksi kondensat Lapangan Donggi-Matindok sebesar 219,637.37 barrel, sedangkan hingga 17 September 2018 produksi kondensat Donggi-Matindok Field sudah mencapai 232.181.11 barrel.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya