Separuh Karyawan Pertamina di Palu dan Donggala Belum Diketahui Keberadaannya

Pertamina terus mengupayakan pelayanan BBM untuk masyarakat pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

oleh Bawono Yadika diperbarui 30 Sep 2018, 13:36 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 13:36 WIB
Situasi SPBU Pertamina di Palu, Sulawesi tengah, usai gempa dengan megnitudo 7,4. (Septian Deny/Liputan6.com)
Situasi SPBU Pertamina di Palu, Sulawesi tengah, usai gempa dengan megnitudo 7,4. (Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa setengah dari pegawai pertamina di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, terdata selamat dan langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun sisanya, sampai saat ini perseroan masih melakukan pencarian.

"Untuk keseluruhan pegawainya masih belum tahu karena saya juga masih belum pegang data tapi bisa dipastikan hampir sekitar 50 persen," tutur Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo kepada Liputan6.com, Minggu (30/9/2018).

Roby melanjutkan, hingga siang ini pihaknya masih belum memperoleh data terbaru. Adapun 50 persen pegawai ini, kata dia, berasal dari berbagai lini.

"50 persen ini dari pegawai Pertamina, pekerja organik, tenaga kerja dasar pendukung (TKJP), termasuk operator dan awak mobil tangki," jelasnya.

Roby menekankan, masyarakat dalam hal ini keluarga pegawai untuk tetap tidak panik. Pertamina pun melihat kemungkinan positif yang dapat menimpa para pekerja tersebut.

"Semua masih dalam pencarian sampai sekarang. Tapi kan ada yang bilang mereka ini hilang karena ada apa-apa. Padahal belum tentu, bisa jadi kabar-kabar yang beredar hanya karena susah dihubungi. Kita masih berharap mudah-mudahan hanya karena tidak bisa dikontak saja," kata dia.

Sementara itu, untuk penyaluran BBM, Roby menegaskan, sampai dengan hari ini penyaluran BBM masih aman. "Semua masih lancar, tidak ada masalah," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tetap Layani Masyarakat

Korban gempa Palu menjarah SPBU Pertamina
Korban gempa Palu menjarah SPBU Pertamina (Liputan6.com/Fauzan)

Pertamina terus mengupayakan pelayanan BBM untuk masyarakat pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan ditengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pasca bencana alam yang terjadi pada Jum’at (28/9) yang lalu.

Roby mengatakan, pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan. Selain itu, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM (TBBM) Donggala. Sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jum’at (28/9) yang lalu.

Sabtu (29/9) malam, tim TBBM Donggala mengirimkan suplai solar untuk RS Undata di Palu. Pagi ini, Minggu (30/9), Pertamina kembali mengirimkan pasokan BBM jenis Solar menggunakan mobil tangki untuk kebutuhan operasional di RS tersebut.

Sebelumnya dilaporkan bahwa di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.

Roby menambahkan, Pertamina telah memberangkatkan tambahan suplai sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli.

“Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala. Oleh karenanya kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil pikap,” jelasnya.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9), Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk. Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, Pertamina juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya