Liputan6.com, Jakarta Harga sejumlah bahan pangan di pasar tradisional Mampang, Jakarta Selatan bervariasi. Harga sejumlah harga komoditas sedikit naik, adapula yang turun dan sisanya terlihat cukup stabil.
Pantauan Liputan6.com di Pasar Mampang, Jakarta, Jumat (9/11/2018), harga komoditas yang mengalami kenaikan jika dibandingkan minggu lalu adalah jenis cabai rawit merah dan daging ayam.
Cabai rawit merah kini dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram (kg). Harga ini naik Rp 5.000 jika dibandingkan minggu lalu. Begitu juga dengan daging ayam yang kini dibanderol Rp 40 ribu per ekor, naik Rp 2.000 jika dibandingkan minggu lalu.
Advertisement
"Cabai itu memang suka naik turun, sekarang Rp 40 ribu per kg. Bisa jadi nanti minggu depan turun lagi, atau malah naik lagi," kata salah satu pedagang, Hartini (46).
Sementara untuk komoditas yang turun, seperti cabai merah besar dan cabai merah keriting yang keduanya turun Rp 4.000 menjadi Rp 36 ribu per kg. Penurunan juga terjadi untuk bawang putih yang kini dijual Rp 26 ribu per kg dari minggu lalu Rp 28 ribu per kg.
Sedangkan untuk komoditas pangan yang harganya stabil seperti bawang merah Rp 32 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 40 ribu per kg, telur ayam Rp 22 ribu per kg, minyak goreng Rp 13 ribu per kg dan daging sapi Rp 120 ribu per kg.
"Kalau kami sebagai pedagang intinya jualan laku, masih bisa untung itu sudah cukup. Kalau mau naik ya sewajarnya saja lah, itu biasa,"Â jelas pedang sembako Rohmadi (38).
Di Pasar Mampang ini, untuk beras, yang memiliki kualitas sedang dijual cukup variatif mulai dari Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kg. Dan untuk kualitas premiumnya mulai dari Rp 13 ribu hingga Rp 14.500 per kg.Â
Kementan Pastikan Pasokan Cabai Aman Saat Natal dan Tahun Baru
Kementerian Pertanian (Kementan) gencar menstabilkan pasokan dan harga pangan strategis terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan.
Salah satu komoditas yang tidak pernah luput dari perhatian Menteri Pertanian (Mentan) adalah cabai. Kementerian di bawah komando Andi Amran Sulaiman ini serius mengawal produksi cabai agar tidak kecolongan saat Natal dan tahun baru 2019.
Strategi pengaturan tanam antar sentra produksi, Kementan terbukti mampu menjaga kestabilan pasokan cabai. Imbasnya, harga turut terkendali.
Baca Juga
"Tercatat, pasokan dan harga cabai sejak Januari 2018 hingga saat ini relatif terkendali. Bahkan saat puasa dan lebaran tahun 2017 dan 2018 juga terbukti aman stabil. Keberhasilan itu harus dipertahankan dan tingkatkan. Petani Champion memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan rantai bisnis cabai ini," kata Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Direktorat Hortikultura Kementerian Pertanian, Mardiyah Hayati dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/11/2018).
Pertemuan menghadirkan petani maju (champion) serta petugas pembina dari 24 dinas pertanian kabupaten/kota sentra produksi utama cabai di Indonesia.
Petani Champion adalah istilah untuk menyebut petani maju yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian untuk menjadi lokomotif penggerak bagi petani lain di daerahnya. Champion menjadi aktor penting dalam mengkoordinasikan anggotanya mengatur pola tanam.
"Dengan konsolidasi champion cabai ini kita ingin pastikan pasokan dan cabai saat Natal dan tahun baru nanti benar-benar terjaga. Nyatanya, beberapa tahun tetakhir ini para champion tersebut sudah membuktikan diri mampu berkolaborasi dengan pemerintah bahu membahu menjaga pasokan dan harga cabai aman," ujar Mardiyah.Â
Mardiyah merilis, data potensi produksi cabai rawit pada November 2018 mencapai 12 ribu ton, dan Desember sebesar 8 ribu ton.
Sementara untuk cabai besar potensi produksi November 2018 mencapai 10 ribu ton dan Desember sebesar 11 ribu ton. Panen cabai periode November-Desember tersebar di 29 Kabupaten mulai ujung timur Nusa Tenggara, Pulau Jawa hingga Sumatera bagian selatan.Â
Â
Advertisement