Wall Street Makin Perkasa di Akhir Pekan

Presiden AS Donald Trump merasa tidak perlu lagi menerapkan tarif baru untuk produk-produk impor asal China.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 17 Nov 2018, 05:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 05:30 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Indeks S&P 500 dan Dow Industrials naik pada hari Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tidak perlu lagi menerapkan tarif baru untuk produk-produk impor asal China.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (17/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average naik 105,94 poin atau 0,42 persen, menjadi 25.395,21, S&P 500 naik 3,52 poin atau 0,13 persen menjadi 2.733,72 dan Nasdaq Composite turun 28,12 poin atau 0,39 persen menjadi 7.230,92.

Pasar saham sempat terguncang oleh komentar dari Wakil Ketua Bank Sentral AS atau The Fed yang baru, Richard Clarida yang mengatakan dalam wawancara CNBC bahwa suku bunga AS sudah mendekati perkiraan the Fed di level netral yang "masuk akal."

Dia juga mengamati adanya beberapa bukti yang menunjukkan perlambatan ekonomi dunia. "Investor mulai melihat pernyataan wakil ketua pagi ini karena mungkin sedikit dovish, dan itu membawa kekhawatiran terhadap pertumbuhan global," kata Chris Gaffney, Presiden World Markets di TIAA Bank di St Louis.

Sementara The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan Desember, tiga kali di 2019 dan dua kali di 2020. Jumlah kenaikan tahun depan masih mnjadi perdebatan investor.

Komentar Clarida membantu mendukung saham, yang juga didorong oleh komentar dari Presiden AS Donald Trump tentang perdagangan. Dia mengatakan China ingin membuat kesepakatan tentang perdagangan dan AS mungkin tidak perlu memberlakukan tarif lebih lanjut.

Kedua ekonomi terbesar dunia kini tengah berusaha mencapai kesepakatan untuk menghilangkan ketegangan perdagangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya