Pelabuhan Tanjung Emas Terapkan Layanan Mirip Bandara

Sterilisasi pelabuhan di Ri sudah seharusnya dilakukan mengingat perlunya peningkatan keamanan untuk kenyamanan para calon penumpang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Nov 2018, 19:45 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 19:45 WIB
20160304-Ratusan Turis Padati Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Sejumlah turis asal eropa turun dari Kapal Pesiar Volendam yang berbendera Belanda bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (4/3). Sekitar 475 turis ini akan menikmati kota Semarang. (Liputan6.com/Gholib)

 

Liputan6.com, Jakarta - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang resmi menerapkan sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis Boarding Pass. Langkah ini merupakan bentuk komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran juga termasuk peningkatan level of service.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R Agus H Purnomo menjelaskan, sistem yang diterapkan di pelabuhan ini sudah mirip sistem yang diterapkan di bandara. 

Dengan penerapan sistem tersebut, Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pelabuhan yang steril dimana setiap orang yang masuk area pelabuhan harus memiliki ID Card dan para calon penumpang harus memiliki boarding pass agar dapat naik ke kapal.

"Jadi, semua orang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang harus memiliki ID Card dan bagi calon penumpang akan mendapatkan boarding pass untuk bisa naik ke kapal. Hal ini seperti standar pelayanan yang telah dilakukan di Bandara," ujar Agus dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (25/11/2018).

Agus menegaskan bahwa sterilisasi pelabuhan di Indonesia sudah seharusnya dilakukan mengingat perlunya peningkatan keamanan untuk kenyamanan para calon penumpang kapal di pelabuhan.

"Sterilisasi pelabuhan sudah seharusnya dilakukan untuk meningkatkan keamanan yang tentunya kenyamanan penumpang kapal juga semakin baik. Ini menjadi concern kami bagaimana pelayanan dan kenyamanan di pelabuhan bisa sebaik pelayanan dan kenyamanan di Bandara atau stasiun kereta," ujar Agus.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 Tahun 2016 tentang Manajemen Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan sebagai acuan kerja bagi semua pemangku kepentingan (stake holders).

"Dengan begitu, semestinya pelabuhan harus terbebas dari orang-orang yang tidak berkepentingan, dan hanya mereka yang memiliki ID card, tiket dan kegiatan saja yang diberikan akses masuk di wilayah yang ditentukan," ujar dia.

Untuk Pelabuhan Tanjung Emas, saat ini untuk pemesanan tiket menggunakan sistem E-Ticketing, sehingga hanya orang-orang yang memiliki tiket dan ID card resmi yang bisa keluar masuk.

E-tiketing telah diberlakukan sehingga memberikan kepastian kepada pengguna jasa atau penumpang agar tidak menumpuk di pelabuhan karena adanya kepastian waktu,” kata Dirjen Agus.

Selain menerapkan E-ticketing, juga akan dilengkapi dengan X-ray untuk dapat mendeteksi orang dan barang yang keluar masuk pelabuhan.

“Setiap barang bawaan penumpang nantinya harus melalui x-ray sehingga jika ada barang-barang yang masuk kategori barang berbahaya, barang-barang yang over dan sebagainya bisa terdeteksi,” ungkap Agus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

6 Pelabuhan Lain Mengikuti

20160304-Ratusan Turis Padati Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Sejumlah turis asal eropa turun dari Kapal Pesiar Volendam yang berbendera Belanda bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (4/3). Turis berwisata di sejumlah tempat di propinsi jawa tengah. (Liputan6.com/Gholib)

Berikutnya Agus menargetkan pelayanan yang sama akan segera diterapkan di enam pelabuhan lainnya yang masuk dalam program pilot project pelabuhan dengan peningkatan keselamatan dan pelayanan. 

Keenam pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Kali Adem Jakarta, Sri Bintan Pura Tanjung Pinang, Murhum Bau-Bau, Tarakan, Tanjung Perak Surabaya dan Tulehu Ambon.

Agus juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu mewujudkan pelayanan tersebut khususnya kepada KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang dan para stakeholder di Pelabuhan Tanjung Emas.

"Ini seperti mimpi yang terwujud karena semula banyak yang pesimis pelayanan di pelabuhan bisa diperbaiki dan hari ini kita sama-sama melihat bahwa pelayanan di pelabuhan Tanjung Emas ini bisa sebaik pelayanan di Bandara," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya