Liputan6.com, Jakarta Upaya meningkatkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yang selaras dengan program pemerintah, perusahaan asuransi jiwa Cigna Indonesia menjalin kerja sama dengan Sampoerna Strategic. Kerja sama terkait penyediaan perlindungan asuransi bagi karyawan serta pelanggan dan mitra kerja Sampoerna Strategic.
Saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih jauh di bawah 10 persen. “Penetrasi baru sekitar tiga persen. Makanya kami terus memperkuat jalur kemitraan, pemasaran dan penjualan lewat digitalisasi, proposisi produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, dan jalur distribusi yang beragam,” ujar Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Dia mengatakan, kerja sama ini sejarah bagi Cigna Indonesia, karena ini merupakan kerja sama strategis pertama bagi perusahaan. Penandatanganan kerja sama sudah berlangsug pada 9 November 2018. Kemudian usai satu tahun melakukan penjajakan, kedua perusahaan memiliki visi dan misi yang sama sehingga kerja sama strategis bisa terjalin.
Advertisement
Melalui kerja sama, perusahaan mendapat akses menawarkan perlindungan asuransi kepada karyawan dan pelanggan Sampoerna Strategic. Produk-produk yang ditawarkan merupakan produk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga beragam produk unit link.
Semua produk itu akan ditawarkan lewat jalur distribusi financial services consultant terlatih, serta tenaga pemasar telemarketing yang menjadi salah satu kekuatan Cigna di Indonesia.
Adapun jumlah karyawan Sampoerna Strategic sekitar 100.000 orang, nasabah sekitar 150.000 orang, dengan mitra kerja sekitar 150 cabang. Kemudian kantor Bank Sahabat Sampoerna sebanyak 20 cabang, belum lagi sejumlah diler dari perusahaan perkebunan dan kayu.
Dia mengakui jika potensi yang diperoleh Cigna dari kerja sama itu sangat besar. Namun, ia enggan menyebutkan berapa potensi yang bisa direngkuh tersebut. “Kami tidak bisa menyebutkan angka, tapi targetnya cukup strategis,” ujarnya.
Apalagi, jaringan bisnis Sampoerna Strategic sangat besar meliputi keuangan, agrikultur, kayu, pendidikan, properti, dan telekomunikasi.
Selama ini, sebesar 60 persen pelanggan Cigna Indonesia berasal dari korporasi. Adapun total pelanggan Cigna mencapai 1 juta pelanggan.
“Penetrasi di Indonesia masih sangat rendah, jadi peluang masih besar. Pertumbuhan juga akan terus berkembang. Tahun depan adalah tahun politik, tetapi kami dan pelaku industri asuransi akan terus memberikan solusi,” tambah Herlin.
Pada akhir 2017, Cigna Indonesia mencatat hasil finansial solid dengan rasio tingkat solvabilitas atau Risk Based Capital/RBC) sebesar 784 persen jauh di atas peraturan pemerintah sebesar 120 persen.
Kondisi Ekonomi
Bambang Sulistyo sebagai perwakilan Sampoerna Strategic, mengatakan sebelum menjalin kerja sama, pihaknya terlebih dulu menyamakan visi dan misi. "Kami selalu berupaya melakukan yang terbaik, tidak hanya untuk internal, tetapi juga berkontribusi bagi eskternal yaitu kepada bangsa dan negara,” ujar Bambang.
Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra menilai, kondisi ekonomi 2019 sangat positif walaupun masuk tahun politik.
“Banyak kebijakan baru pemerintah yang mendukung perekonomian. Belum lagi Rupiah terus menguat hingga di bawah Rp 14.500, inflasi terjaga. Ini sangat bagus,” ujar dia.
Ia tidak melihat adanya potensi gejolak di dalam negeri. Tahun pemilu, ekonomi akan sangat positif dengan dukungan pemerintah, masyarakat, korporasi untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Advertisement