Rupiah Diprediksi Bertahan di 14.300 per Dolar AS hingga Awal 2019

The Fed memberikan sinyal tidak akan menaikkan suku bunga sehingga memberikan kesempatan rupiah untuk mempertahankan penguatan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Nov 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2018, 14:00 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Teller tengah menghitung mata uang dolar di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah memprediksi, nilai tukar rupiah bisa tetap bertahan di angka 14.300 per dolar AS lantaran adanya berbagai faktor, seperti isu Bank Sentral AS The Fed yang akan menunda kenaikan suku bunga acuan pada Desember 2018 nanti.

Seperti diketahui, rupiah sendiri terus bergerak menguat selama sekitar tiga pekan hingga Jumat, 30 November 2018. Seperti tertuang dalam kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, tukar pada hari ini tercatat sebesar 14.399 per dolar AS.

"Kita ketahui bahwa seiring meningkatnya intensitas perang dagang AS vs China, pertumbuhan ekonomi AS justru mengalami perlambatan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan direspons oleh The Fed dengan menunda kenaikan suku bunga," ungkap Piter Abdullah kepada Liputan6.com, Jumat (30/11/2018).

Dia menambahkan, perkiraan tersebut semakin diperkuat dengan adanya sinyal dari Gubernur The Fed dalam waktu dekat ini, untuk tidak menaikkan suku bunga acuan para Desember mendatang.

"Perlambatan pertumbuhan AS ditambah penundaan suku bunga The Fed membuat para investor global mulai mengalihkan dana investasinya ke negara-negara yang dianggap memiliki prospek keuntungan terbesar ke depan," sambungnya.

Dengan adanya isu tersebut ditambah harga minyak dunia yang kini sedang menurun, ia melanjutkan, momentum ini bisa jadi kesempatan bagi rupiah untuk melanjutkan penguatannya. Sehingga, tambahnya, kurs mata uang Garuda bisa terjaga di kisaran 14.300-14.500 pada akhir 2018 sampai awal 2019.

"The Fed memberikan sinyal tidak akan menaikkan suku bunga. Ini kesempatan rupiah untuk mempertahankan penguatannya. Juga ada momentum penurunan harga minyak," ucap dia.

"Saya kira, rupiah di akhir tahun dan awal 2019 nanti bisa dipertahankan di kisaran 14.300 sampai dengan 14.500," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rupiah Hari Ini

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat pada perdagangan Jumat ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/11/2018), rupiah dibuka di angka 14.331 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.382 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran 14.276 per dolar AS hingga 14.355 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih melemah 5,48 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.339 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.408 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya