Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk menambah kapasitas kereta khususnya Commuterline Jabodetabek untuk mempersingkat jarak kedatangan antar kereta (headway).
Penambahan kapasitas ini dilakukan untuk mendukung pengembangan Transit Oriented Development (TOD) yang ke depan terus dikembangkan, khususnya ke arah Tangerang.
“Kereta ini kan dengan headway 5 menit dengan gerbongnya 10. Nanti ada dua yang akan kita upayakan dalam 1-2 tahun ini. Headway akan kita buat 2-3 menit, dan nanti kita akan tambah menjadi 12 gerbong. Jadi itu akan menjadi tambahan kapasitas dari kereta yang menuju BSD ini,” kata Menhub dalam keteranganya, Selasa (11/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menhub berharap ke depan penambahan headway ini dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi.
Secara garis besar, TOD merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan sistem transit tranportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi, sekaligus mendorong orang untuk beralih menggunakan kendaraan umum.
Menurut Menhub kehadiran hunian berbasis TOD di beberapa stasiun saat ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat khususnya di Ibukota yang selalu menghadapi kemacetan lalu lintas.
"Kita tahu Jakarta macet. Banyak sekali kendaraan lalu lalang di Jakarta. Itu membuat pergerakan harian di Jabodetabek 47,5 juta perjalanannya tiap hari," ucap Menhub.
Akibat kemacetan lalu lintas tersebut, Menhub menyebut berdasarkan data dari Bappenas, terdapat kerugian sebanyak Rp 67,5 triliun selama satu tahun akibat kemacetan lalu lintas ini.
Bahkan Menhub menyebut kalkulasi kerugian yang dialami di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun.
4 BUMN Sinergi Bangun Hunian di 3 Stasiun KRL
Advertisement