Kementan Pastikan Harga Telur dan Ayam Kembali Normal

Kementan menegaskan pasokan jagung dengan harga murah, tidak ada lagi alasan harga telur dan daging ayam untuk naik.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jan 2019, 15:24 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 15:24 WIB
Inflasi Tahun 2018 Capai 3,13 Persen
Pedagang telur menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (3/1). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulanan pada Desember sebesar 0,62% sehingga inflasi tahunan mencapai 3,13% pada 2018. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga telur dan daging ayam akan kembali normal yang sebelumnya melonjak jelang Natal dan Tahun Baru.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan, penurunan ‎harga telur dan daging ayam didorong oleh adanya pasokan jagung sebagai pakan ternak dari Perum Bulog. Harga jagung yang dipasok BUMN tersebut ‎sebesar Rp 4.000 per kg.

‎"Harga telur akan turun, karena masalah jagung sudah terselesaikan di layer. Harga dari Bulog itu Rp 4.000‎. Harga akan kembali normal," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dia menuturkan, pasokan jagung dengan harga murah tersebut, tidak ada lagi alasan harga telur dan daging ayam untuk naik. Diharapkan harga kedua komoditas pangan tersebut kembali sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah.

"Makanya kita intervensi harga pakan bisa masuk sesuai dengan HPP yang ditetapkan. Dengan harga Rp 4.000, tidak ada alasan lagi naiknya harga, karena populasi dan produksi kita sebenarnya surplus," kata dia.

Sementara itu terkait kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru lalu, Ketut menyatakan sebagai ‎hal yang wajar. Sebab, terjadi lonjakan permintaan.

"Harga naik turun tergantung dari pasar, ada bulan-bulan sepi, ada bulan yang ramai seperti pada Natal Tahun Baru. Tapi telur ini tidak bisa disimpan lebih dari 1 minggu, jadi pasti digelontorkan," ujar dia.

 

Harga Telur dan Ayam Mulai Turun

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen
Pedagang menjual telur ayam di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (6/12). Di tingkat pengecer, harga telur ayam mencapai Rp 28.000/kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, memasuki awal pekan kedua 2019 ini, harga telur dan ayam potong di Pasar Kebayoran Lama mulai beranjak turun. Harga telur turun Rp 1.000  per kilogram (kg), sedangkan ayam potong menurun hingga Rp 7.000 per ekor.

Herman (29), pedagang telur di Pasar Kebayoran Lama mengaku telah menurunkan harga jual telur ayamnya sejak sekitar 3 hari lalu.

"Telur ayam dalam negeri sekarang lagi Rp 26 ribu per kg. Sudah 3 hari, tadinya Rp 27 ribu per kg," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin 7 Januari 2019.

Kisaran harga serupa juga diamini Udin (19), pedagang telur lain di pasar serupa. "Iya, Rp 26 ribu, udah 3 hari," sebutnya.

Sementara itu, harga beberapa produk lainnya terpantau masih stabil. Seperti telur ayam kampung, dimana Herman menawarkan Rp 1.800 per butir, sedangkan Udin Rp 2.000 per butir.

Lalu telur bebek, yang keduanya jual Rp 2.300 per butir. Kemudian telur puyuh, dimana Herman dan Udin memasang harga sekitar Rp 28 ribu per kg.

Di sisi lain, penurunan harga juga turut dirasakan produk ayam potong. Titi (45), seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama mengatakan, ayam potong yang dijualnya telah terpangkas Rp 7.000 sejak 3 hari silam.

"Ayam potong sekilo sekarang Rp 33 ribu. Udah 3 hari turun, tadinya sampai sekitar Rp 40 ribu per kg, pas Natal (2018) dan Tahun Baru (2019) kemarin" ujar dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya