Liputan6.com, Blitar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku khawatir dengan naiknya harga telur pada saat Natal dan Tahun Baru. Sebab, apabila harga telur naik akan berdampak juga ke inflasi.
"Harga telur sedang lumayan bagus, malah saya yang dag dig dug kalau harga naik kebablasan itu malah inflasinya akan naik," kata Darmin, saat ditemui di Kabupaten Blitar, seperti ditulis Jumat (14/12/2018).
Dirinya tak mempersoalkan, apabila harga telur di tingkat peternak mandiri naik. Namun, kenaikan itu juga harus secara realistis, berada di level yang masih dapat dijangkau.Â
Advertisement
Baca Juga
"Kita senang harganya naik tapi jangan terlalu naik, nanti kalau jatuh buat Anda juga saudara-saudara banyak yang mati kalau dia turunnya jauh," kata dia.
"Cuma memang namanya telur ayam itu iramanya selalu di akhir tahun rada naik. Mau Lebaran rada naik," tambah Darmin.
Berdasarkan data Bank Indonesia, inflasi sentuh 3,23 persen hingga November 2018. BI menargetkan inflasi 3,5 persen plus minus satu persen.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Peternak Ayak Keluhkan Harga Pakan Tinggi
Seperti diketahui, sejumlah para peternak ayam bertelur di Desa Kebon Duren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar masih mengeluhkan tingginya harga pakan ternak untuk jagung.
Kondisi ini pun secara otomatis juga berdampak pada harga telur yang kemudian ikut naik. Salah satu peternak ayam bertelur, Wahyu Sanjaya mengatakan, tingginya harga pakan jagung membuat harga telor ikut tergerek.
Harga telur yang biasanya mencapai Rp 15.000 per kilogram di tingkat peternak kini bisa mencapai Rp 21.500 per kilogram. "(Harga telur itu di tingkat peternak? ) iya Rp 21.500 per kilo. (Ke pelanggan?) selisih 3.000," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement