Wall Street Menguat Sambut Komentar Bos The Fed

Wall Street melanjutkan penguatan dalam lima sesi berturut-turut menyambut komentar Gubernur The Fed Jerome Powell.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 11 Jan 2019, 05:01 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 05:01 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melanjutkan penguatannya dalam lima sesi berturut-turut karena investor menanggapi beragam komentar Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell soal rencana penyesuaian laju kenaikan suku bunga jika kondisi ekonomi melemah.

Dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (11/1/2019), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 119,27 poin atau 0,5 persen menjadi 23.998,39, indeks S&P 500 naik 11,5 poin atau 0,44 persen menjadi 2.596,46 dan Nasdaq Composite melonjak 28,99 poin atau 0,42 persen menjadi 6.986,07.

Saat menjadi pembicara di pertemuan Economy Club di Washington, DC, Kamis sore, Powell menyatakan ekonomi berada pada pijakan yang kuat dan ada beberapa tanda resesi akan segera terjadi, tetapi The Fed tidak berkomitmen penuh untuk meneruskan kebijakannya soal serangkaian kenaikan suku bunga.

The Fed tetap terbuka untuk dengan cepat mengubah langkahnya, terutama dengan inflasi yang masih terkendali, katanya.

"Kami berada di tempat di mana kami bisa sabar dan fleksibel dan melihat apa yang berkembang," tambah Pak Powell.

Komentar tersebut membantu meredakan kekhawatiran beberapa investor akibat serangkaian laporan penjualan liburan yang loyo dari pengecer, ditambah data ekonomi yang lemah dari Asia dan Eropa, menjadi tanda-tanda tambahan memudarnya pertumbuhan global.

Komentar Powell juga menambah optimisme investor bahwa The Fed ingin menghindari kesalahan langkah dengan menaikkan suku bunga saat ekonomi menunjukkan tanda-tanda tersandung.

Saham perusahaan industri mengangkat indeks S&P 500 lebih tinggi, ditopang kenaikan saham Boeing yang mendapat keuntungan terbesar di sektor ini. Saham Boeing naik 2,3   persen setelah seorang analis menaikkan peringkat perusahaan tersebut, seiring optimisme di industri kedirgantaraan komersial.

Penguatan itu membantu mengimbangi kerugian mendalam di antara saham ritel. Saham Macy turun 18 persen setelah laporan penjualan Desember yang lemah. Pemilik Kohl dan Victoria's Secret yaitu L Brands jatuh lebih dari 4 persen setelah membukukan penjualan yang melemah di Desember.

Kerugian bergema di seluruh sektor ritel, menarik saham perusahaan lain turun, termasuk yang telah membukukan hasil yang lebih baik selama beberapa bulan terakhir. Saham Target turun 2,9 persen meskipun melaporkan kenaikan penjualan selama dua bulan terakhir

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya