Kementan Salurkan 20 Juta Ayam untuk Rumah Tangga Miskin di 2019

Pemberian ayam untuk meningkatkan populasi ayam dalam negeri dan membantu mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jan 2019, 12:33 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 12:33 WIB
Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyalurkan 20 juta ayam dan itik kepada 400 ribu rumah tangga miskin pertanian (RTMP) di 2019. Hal ini guna meningkatkan populasi ayam dalam negeri dan membantu mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, pada 2019, pembangunan peternakan dan kesehatan hewan kembali difokuskan pada kegiatan percepatan peningkatan populasi dan produksi sapi dan kerbau melalui Kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab)‎.

Namun, pihaknya juga tetap memberikan perhatian pada peningkatan populasi ayam sebagai salah satu komoditas pangan masyarakat.

“Tahun 2019 Kementan akan mendistribusikan 20 juta ayam dan itik ke 400 ribu RTMP," ujar dia di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Pendistribusian 20 juta ayam ini merupakan bagian dari program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Adapun angka 20 juta ekor ayam dan itik pada tahun ini mengalami kenaikan 100 persen dari target 2018 yang hanya 10 juta ekor.

“Target ini naik 100 persen, dari 200 ribu RTMP‎ tahun 2018 naik menjadi, 400 ribu RTMP t‎ahun 2019," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inseminasi Buatan

Sapi Biru Belgia
Ilustrasi Sapi Biru Belgia (iStockPhoto)

Sementara untuk program Upsus Siwab tetap dilanjutkan dengan target 3 juta akseptor. Ketut berharap Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbibitan dapat menjadi pelopor untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB).

"Jika Meksiko memiliki UPT perbibitan 9 unit, sedangkan kegiatan Upsus Siwab Ditjen PKH memiliki 7 UPT perbibitan. Dalam 10 tahun Meksiko mampu mengembangkan sapi potong di UPT perbibitannya, sehingga saat ini Meksiko menjadi negara pengekspor. Demikian juga halnya dalam pengembangan pakan juga harus diperkuat data potensi lokasi dan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pakan," jelas dia.

Dia menjelaskan, tidak hanya memberikan bantuan hewan ternak, skema bantuan dalam program Bekerja‎ ini juga memberikan bantuan kandang dan pakan, serta obat-obatan dan bimbingan teknis yang ditujukan kepada RTMP.

"Saya berharap untuk provinsi yang mendapat bantuan Bekerja dalam rapat teknis ini untuk aktif melakukan diskusi, sehingga kegiatan tersebut dapat segera dieksekusi," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya