Dapat Bantuan Ayam Petelur, Buruh Tani Kini Punya Pendapatan Tambahan

Bantuan ayam petelur ini merupakan bagian dari program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jan 2019, 16:31 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 16:31 WIB
Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Program bantuan ayam petelur yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Salah satunya yaitu Cicih, seorang buruh tani di Desa Kiarajangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Cicih mengatakan, dirinya mendapatkan bantuan 50 ekor ayam kampung petelur unggul yang dirawatnya sejak 6 bulan lalu. Ayam yang setengah tahun lalu berupa bibit ayam atau Day Old Chik (DOC) kini mulai bertelur.

"Setelah enam bulan, sehari ada tujuh, ada lima butir, enggak tentu jumlahnya. Yang besar dikumpulin, yang kecil dimakan. Yang besar kalau sudah banyak saya jual. Dijual ke Bumdes Rp 1.500 per butir,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Sebelum memelihara ayam kampung petelur unggul bantuan Kementan, pendapatan Cicih dan suaminya tak menentu. Bergantung ada tidaknya orang yang meminta bantuan untuk menggarap lahan pertaniannya. Saat tidak ada lahan yang digarap, maka tidak ada pendapatan yang diterima Cicih.

“Dulu mah kerjanya cuma buruh tani, nunggu ada yang nyuruh. Enggak punya sawah, enggak punya apa. Dulu mah cuma dapat Rp 20 ribu sehari. Sekarang Alhamdulillah ada pendapatan tambahan Rp 40 ribu sehari. Karena ada ini bantuan ayam petelur,” kata dia.

Bantuan ayam petelur ini merupakan bagian dari program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Pada tahun ini sendiri, Kementan akan menyalurkan 20 juta ekor ayam dan itik kepada 400 ribu rumah tangga miskin pertanian (RTMP).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target 2 Juta Ayam

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan, adanya program ini diharapkan mampu‎ meningkatkan populasi ayam dalam negeri dan membantu mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan.

“Tahun 2019 Kementan akan mendistribusikan 20 juta ayam dan itik ke 400 ribu RTMP," ungkap dia.Adapun angka 20 juta ekor ayam dan itik pada tahun ini mengalami kenaikan 100 persen dari target 2018 yang hanya 10 juta ekor. "Target ini naik 100 persen, dari 200 ribu RTMP‎ tahun 2018 naik menjadi, 400 ribu RTMP t‎ahun 2019," lanjut dia.

Tidak hanya memberikan bantuan hewan ternak, skema bantuan dalam program Bekerja‎ ini juga memberikan bantuan kandang dan pakan, serta obat-obatan dan bimbingan teknis yang ditujukan kepada RTMP.

"Saya berharap untuk provinsi yang mendapat bantuan Bekerja dalam rapat teknis ini untuk aktif melakukan diskusi, sehingga kegiatan tersebut dapat segera dieksekusi," tandas Ketut.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya