Kunjungi Nasabah Mekaar, Jokowi Pilih Bagi-Bagi Foto Ketimbang Sepeda

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kini mengubah kebiasaannya ketika berkunjung ke suatu tempat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 15:00 WIB
(Foto:Liputan6.com/Ilyas I)
Presiden Joko Widodo kunjungan kerja di Bekasi (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Bekasi - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kini mengubah kebiasaannya ketika berkunjung ke suatu tempat.

Jika sebelumnya Jokowi sering membagi sepeda, kini Jokowi lebih memilih membagikan foto  Hal serupa yang dilakukannnya saat mengunjungi lara nasabah Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM di Alun-alun Kota Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu Jokowi memanggil dua nasabah Mekaar untuk berinteraksi mengenai perkembangan usahanya. Jelang akhir perbincangan, Jokowi menanyakan sebuah permintaan kepada kedua nasabah Mekaar tersebut.

"Ada permintaan tidak ke saya, mau apa?," tanya Jokowi, Jumat (25/1/2019). Spontan ibu-ibu itu hanya tertawa malu dan menyatakan kalau mereka ngefans dengan Presiden RI ke-7 itu.

"Berhubung ini mau Pemilu, tidak boleh bagi-bagi sepeda. Jadi saya kasih foto. Ini foto lebih mahal dari sepeda, ada tulisannya Istana kepresidenan, ini dari Istana," kata Jokowi.

Foto yang diberikan merupakan foto momen kedua nasabah saat berbincang dengan Jokowi saat itu.

Sampai saat ini, total nasabah Mekaar di Bekasi mencapai 66.080 nasabah yang terbagi dalam 4.542 kelompok.

Semuanya tersebar di 28 cabang di seluruh kabupaten dan kota Bekasi. Adapun siang ini, setidaknya ada sekitar 500 nasabah Mekaar yang bertemu dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dan juga Jokowi pada siang harinya.

Nasabah itu terdiri dari berbagai jenis usaha, yaitu 230 nasabah penjual jajanan pasar, kue pasar gorengan, kripik, dll ; 56 nasabah jenis makanan berat, warteg, nasi uduk, catering ; 35 nasabah ketrampilan dan 179 nasabah jenis usaha warung kelontong.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rahasia PNM Jaga Kredit Bermasalah

Suku Bank Bank
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga pra sejahtera dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun. Semua itu disalurkan melalui program Mekaar yang menjadi salah satu produk andalan PNM.

Sampai awal Desember ini, setidaknya sudah ada 3,9 juta ibu rumah tangga yang menjadi anggota Mekaar.

Mekaar merupakan layanan pembiayaan kepada ibu-ibu rumah tangga pra sejahtera dengan sistem grouping. Layanan pembiayaan yang diberikan tidak lebih dari Rp 2 juta.

Mayoritas anggota Mekaar ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak tersentuh fasilitas pembiayaan perbankan namun memiliki semangat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

"Meski yang kami sasar keluarga pra sejahtera, namun NPL gross Mekaar ini 0,11 persen. Jadi rendah sekali. Padahal kita tidak minta jaminan sama sekali, hanya verifikasi," tegas Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Liputan6.com, seperti dikutip Kamis 6 Desember 2018.

Apa rahasianya?

Dijelaskan Arief, saat ini PNM memiliki lebih dari 24 ribu Account Officer (AO) yang setiap minggu bertemu dengan para anggota Mekaar untuk melakukan pendampingan dan bimbingan.

Selain itu, karakter nasabah Mekaar adalah keluarga pra sejahtera yang butuh penghasilan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Proses pembiayaan pun dibuat grouping sehingga terbangun rasa kekeluargaan dan saling mengingatkan.

"Jadi budaya disiplin dan jiwa sosial mereka akan terbentuk dengan sendirinya," tegas Arief.

Menurut dia, melalui Mekaar ini, PNM sebenarnya memberikan tiga modal kepada para keluarga pra sejahtera tersebut, yaitu modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.

"Nanti akan tumbuh enterpreneur dari keluarga kecil yang mereka akan menjadi sosial enterpreneur. Itu yang harapan kami ke depan menjadi basis ekonomi bangsa ini," pungkas dia. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya