Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyumbangkan USD 100.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar (asumsi kurs rupiah 14.053 per dolar AS) yang berasal dari gajinya sejak kuartal III 2018 kepada the National on Alcohol Abuse and Alcoholism.
Trump berjanji menolak gaji USD 400 ribu dengan menjadi Presiden AS setelah memenangkan pemilihan. Sejak itu dia memegang janjinya, dengan membayar setiap kuartalan kepada organisasi yang berbeda.
Pada 2017, gaji Trump disumbangkan ke the National Park Service, Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, serta Departemen Transportasi.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan the Associated Pressi, Trump juga menyumbangkan gajinya pada 2018 kepada the Department of Veterans Affairs and the Small Business Administration.
Sekarang, Trump telah sumbangkan gajinya pada kuartal III 2018 kepada the National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.
Donald Trump tidak pernah minum alkohol, tetapi kakak laki-lakinya Fred Jr meninggal pada 1981 usai berjuang dengan alkohol. Trump mengatakan, kalau saudaranya selalu mengatakan kepadanya "jangan minum". Meski pun hubungan itu terkadang menemui tantangan, ia memperhatikan kata-kata dari saudara lelakinya tersebut.
"Jujur saya bisa mengatakan tidak pernah minum bir dalam hidup saya. Bisakah Anda bayangkan, jika saya punya, kekacauan apa yang akan saya alami? Saya menjadi yang terburuk di dunia," tutur dia, seperti dikutip dari laman Fortune, Sabtu (26/1/2019).
Adapun the National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism klaim sebagai penyandang dana terbesar untuk penelitian alkohol di dunia. Rumah sakit ini mendukung dan melakukan penelitian tentang dampak pada alkohol terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Â
Trump: Pengangguran AS Terendah dalam 50 Tahun
Sebelumnya, tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) tercatat terendah dalam setengah abad terakhir. Ini berdasarkan data initial weekly jobless claims (klaim penggangguran mingguan) yang dirilis Gedung Putih.
"Lebih dari 5 juta pekerjaan telah tercipta sejak pemilihan Presiden Trump dan tingkat pengangguran tetap di bawah 4 persen," tulis rilis resmi Gedung Putih di situsnya.
Sebelumnya Trump sudah memamerkan pencapaiannya ini di Twitter sembari menyindir lawan politik yang ingin memakzulkannya.
"Ekonomi adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah kita, dengan tingkat pengangguran terendah dalam 50 tahun, dan Bursa Saham siap memecahkan rekor (berkat kita berkali-kali) - & yang kamu dengan kemarin, berdasarkan cerita bohong, adalah Pemakzulan. Kamu ingin melihat Bursa Saham Jatuh, makzulkan saja Trump!"
Lebih lanjut, tingkat pengangguran terkini di AS yang di bawah 4 persen hanya pernah terjadi 5 kali sejak 1970. Ini termasuk tingkat pengangguran perempuan yang terendah dalam 65 tahun, serta adanya bantuan USD 500 juta dari Administrasi Bisnis Kecil AS kepada pebisnis perempuan.Â
Pengangguran di kalangan warga AS keturunan Afrika juga turun 5,9 persen pada Mei tahun lalu, yang merupakan angka terendah dalam catatan sejarah. Tingkat pengangguran keturunan Asia dan Hispanik juga dilaporkan menurun.
Ada pula tambahan 284 ribu pekerjaan manufaktur di tahun 2018, penambahan terbanyak sejak 1997. Penambahan ini mengingkari ujaran ekonom pemenang Nobel, Paul Krugman, yang menyatakan pekerjaan di sektor manufaktur tak akan bertambah.
Data initial weekkly jobless claims adalah perhitungan warga AS yang mendaftar bantuan pengangguran (unemployment benefits) setiap minggunya.
Tren penurunan pengangguran di AS terus berlanjut dari akhir tahun lalu yang tercatat paling rendah dalam 49 tahun.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement