Menteri Jonan Ingin Pos Pantau Gunung Api Ikuti Perkembangan Zaman

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menginginkan tempat bekerja anak buahnya menyesuaikan zaman.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Feb 2019, 19:34 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 19:34 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan memantau langsung aktivitas vulkanik Gunung Bromo, dengan mendatangi pos pengamatan gunung api di Kabupten Probolinggo‎, Jawa Timur, Selasa (8/1/2019).
Menteri ESDM Ignasius Jonan memantau langsung aktivitas vulkanik Gunung Bromo, dengan mendatangi pos pengamatan gunung api di Kabupten Probolinggo‎, Jawa Timur, Selasa (8/1/2019).

Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menginginkan tempat bekerja anak buahnya menyesuaikan zaman. Hal ini untuk meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.

Tempat bekerja yang menjadi sorotannya untuk disesuaikan dengan‎ perkembangan zaman adalah pos pengamat gunung api. Menurut dia, pos gunung api harus dibuat nyaman karena lokasinya yang sulit dan jarang dikunjungi orang banyak.

"Kalau di tempat lain sulit sekali, ketemu orang saja sulit. Apalagi yang di wilayah timur, Gunung Ibu, Gunung Karangetang, ketemu orang saja sulit, jadi pos pengamatannya ini harus nyaman," kata Jonan, saat meresmikan Pos Pengamat Gunung ‎Ijen, di Banyuwangi, Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Ignasius Jonan melanjutkan, saat ini petugas pengamat gunung api kebanyakan diisi kaum muda yang sejak lahir sudah menikmati fasilitas listrik.

 

 

Minta Pos Gunung Api Diperbaiki

(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)
Menteri ESDM Ignasius Jonan kunjungan kerja di Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Oleh ‎karena itu, untuk menjaga minat kaum muda mengisi posisi tersebut pos gunung api harus mengikuti perkembangan zaman. Jika tidak, dia khawatir generasi ke depan memilih profesi lain yang lebih nyaman.

"Pengamat gunung api sekarang kebanyakan  lahirnya setelah tahun 1990. Anak-anak muda ini tidak pernah dalam hidupnya itu tidak nonton TV, tidak lihat handphone, kalau pos-pos ini tidak diperbaiki mengikuti zaman, nanti ngga ada yang mau jadi pengamat gunung api," tutur dia.

Jonan menginginkan, pos gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia diperbaiki, sehingga membuat pengamat nyaman dan hasil kerjanya lebih optimal. Dengan begitu, mitigasi bencana akan lebih akurat dan tepat waktu.

"Saya harapkan dengan diperbaiki seperti ini, minat menjadi pengamat gunungapi tetap ada. Sehingga keberlangsungan dari kegiatan pengamatan gunungapi ini tidak lekang karena waktu, tidak lekang karena zaman, ini yang penting. Kita perbaiki semaksimal yang kita bisa," kata dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya