Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Energi Baru Terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik di masa mendatang akan menjadi sektor industri yang bakal banyak mempengaruhi tatanan perekonomian.
Jonan menyatakan, kedua bidang tersebut akan punya nilai sama pentingnya dengan sektor Artificial Intelligent (AI) dan digital. "Ada empat industri yang akan sangat berkembang besar, yaitu online, Artificial Intelligent, kendaraan listrik, dan Energi Baru Terbarukan," jelasnya di Surabaya, dikutip Minggu (10/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Khusus untuk EBT, dia memandang, sektor kendaraan listrik terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari meningginya nilai investasi yang masuk dari tahun ke tahun untuk motor listrik dan EBT. Seperti pada 2017 di mana nilai investasi EBT sebesar USD 1,34 miliar, dan naik menjadi USD 1,6 miliar pada 2018.
Menurutnya, kenaikan investasi tersebut tak lepas dari adanya penandatanganan 74 kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan kapasitas pembangkit sebesar 1.576 megawatt (MW) yang terjadi sejak 2017 hingga 2018. Tak hanya itu, pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT pun meningkat.
Adapun Kementerian ESDM kini tengah gencar membangun pembangkit listrik berbasis EBT dan ekspansi penggunaan motor listrik demi menjawab tantangan global dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan domestik. Pada 2019, pemerintah menargetkan nilai investasi USD 1,9 miliar dari sektor EBTKE.
Sementara itu, untuk kendaraan listrik, pemerintah berkomitmen mendatangkan teknologi EV dan menuangkannya dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
Dengan begitu, terjadi peningkatan populasi kendaraan bertenaga listrik atau hybrid pada 2025 sebesar 2.200 unit mobil dan 2,1 juta unit sepeda motor.
Â
Aturan sedang Dirancang
Â
Di samping itu, pemerintah juga sedang merancang Peraturan Presiden tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan.
Lebih lanjut, Jonan menyebutkan, pemberian akses energi kepada semua lapisan masyarakat menjadi tantangan terbesar yang harus dituntaskan oleh pemerintah.
"Tagline pemerintah di bidang energi, menyediakan energi secara merata dengan harga terjangkau. Kalau energi ada tapi tidak terjangkau, buat apa," tegasnya.
Advertisement