Sekretaris Perusahaan BEI Adi Hidayat Meninggal Dunia

Saat ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka.

oleh Nurmayanti diperbarui 31 Mar 2019, 18:22 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2019, 18:22 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari dunia pasar modal. Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Adi Hidayat meninggal dunia pada Minggu (31/3/2019) sore ini, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

Ini diungkapkan Kadiv Komunikasi BEI Oscar Herliansyah. "Iya benar tadi beliau meninggal dunia pukul 15.15 kira-kira di Rumah Sakit Abdi Waluyo," jelas dia saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Adi Hidayat dikabarkan meninggal dunia akibat sakit. Saat ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jakan Buaran 1 Gang Kepodang Nomor 3, Klender di Jakarta Timur.

Namun Oscar mengaku belum mengetahui rencana lokasi pemakaman Adi Hidayat. "Untuk dimakamkan dimana  belum ada informasi yang pasti akan dimakamkan Ba'da dhuhur (Senin)," ungkap dia.

 

 

140 Emiten Sudah Lapor Kinerja Keuangan kepada BEI

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sebanyak 140 emiten telah melaporkan kinerja keuangan hingga Jumat (29/3/2019).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menuturkan, jumlah ini mewakili 25 persen dari total emiten yang tercatat di bursa sebanyak 558 emiten.

"Dari total perusahaan, yang menyampaikan laporan keuangan kalau dibagi lagi ada saham, obligasi dan lain-lain. Dan dari saham saja, yang sudah sampaikan 140 emiten. Berarti representasi 25 persen," ujar dia di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Dia menambahkan, dari segi pendapatan, terjadi pertumbuhan sebesar 12 persen atau naik Rp 123 triliun dari Rp 1.725 triliun menjadi Rp 1.965 triliun.

Sementara itu, untuk target calon emiten yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), BEI tetap menargetkan sebanyak 75 perusahaan agar tercatat di bursa saham pada 2019.

Adapun saat ini di dalam pipeline BEI terdapat sebanyak 16 perusahaan yang akan menjadi perusahaan tercatat di pasar modal. "Workshop go public penting. Kunjungan dan sharing ke mereka," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya