Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani kehidupan kariernya, setiap miliarder memiliki keunikan masing-masing. Pemilik Starbucks Howard Schultz salah satunya, yang mengaku memiliki satu pertanyaan favorit yang pasti ia tanyakan pada calon pegawai perusahaan saat sesi wawancara.
Mengutip laman Business Insider, Selasa (2/4/2019), Schultz mengungkapkan pertanyaan favoritnya yakni apa buku yang sedang dibaca para pelamar kerja tersebut. Bukan rahasia lagi, pria dengan harta USD 3,7 miliar ini memang seorang kutu buku.
Schultz bahkan telah menerbitkan lima buku sejak 1997. Saat ini, ayah dua anak tersebut mengaku tengah membaca buku mengenai kepemimpinan berjudul 'Leadership: In Turbulent Times' karya Doris Kears Goodwin.
Advertisement
Baca Juga
Ia sangat menyukai buku tersebut lantaran isinya menguak perbedaan gaya kepemimpinan presiden dari masa-masa. Saat ini, Schultz memang tengah serius menyiapkan diri menjadi calon presiden 2020.
Pria berusia 65 tahun ini mengatakan, jika bukan karena dirinya sedang bersiap menuju White House, ia masih memiliki beberapa bacaan yang lebih ringan. Sementara buku Goodwin fokus pada kualitas kepemimpinan yang ditunjukkan Abraham Lincoln, Theodore Roosevelt, Franklin D. Roosevelt, dan Lyndon B. Johnson.
Schultz bahkan menyebut Goodwin sebagai harta karun Amerika berkat tulisannya tersebut.
"Saya sangat beruntung bulan lalu melihat Goodwin mewawancarai saya dalam satu panggung. Dia juga punya cara yang baik dalam melontarkan pertanyaan. Dia bahkan berkata bahwa saya orang hidup pertama yang ia wawancara," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Juragan Starbucks Kembali Disindir karena Punya Banyak Duit
Mantan CEO Starbucks Howard Schultz maju sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS) untuk menggantikan petahana Donald Trump. Modal Schultz terdiri atas miliaran dolar AS harta serta pengalaman membesarkan Starbucks menjadi brand global.
Sayangnya, status miliarder Schultz malah menjadi sasaran lawan politiknya. Senator Bernie Sanders, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden, menyindir Schultz bisa terjun politik hanya karena banyak uang.Â
BACA JUGA
"Banyak orang kenalan saya bekerja keras untuk bertahan hidup dan menghasilkan 40, 50 ribu dolar per tahun yang lebih memahami politik (daripada Schultz), dengan segala hormat," ujar ujar Bernie ketika ditanya tentang mantan CEO Starbucks itu, seperti dikutip Fox Business.
Ia pun melanjutkan, sistem politik yang korup menyebabkan miliarder seperti Schultz bisa terjun ke panggung politik. Pasalnya, mereka yang berduit bisa gampang membayar iklan TV agar makin tenar.
"Karena kita memiliki sistem politik korup: siapapun yang miliarder bisa membuang banyak uang untuk iklan TV," tukas Sanders.
Sanders bukan orang pertama yang menyindir Schultz karena statusnya sebagai miliarder. Sebelumnya, Senator Elizabeth Warren juga melancarkan ad hominem pada Schultz. Bernie dan Warren sama-sama politisi sayap kiri yang terkenal populis.
Schultz terkenal kritis ke sayap kanan dan kiri, sehingga ia ingin maju sebagai calon independen. Menurut Forbes, kekayaanmantan bos Starbucks ini mencapai USD 3,5 miliar atau Rp 49,1 triliun (USD 1 = Rp 14.051).
Advertisement