Liputan6.com, Palangkaraya - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meminta kepada PT Angkasa Pura II (Persero) untuk bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan maskapai penerbangan dalam memperbanyak rute penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah.
Menurut Menhub, saat ini masih banyak potensi wisata yang bisa dipromosikan di wilayah Kalteng, yang bisa menjadi dasar dalam pembukaan rute-rute baru tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Ini kan kaya telor dan ayam. Sekarang kita sudah bangun telornya, tinggal AP II bekerja sama dengan pemda untuk menciptakan dan mempromosikan wisata apa yang potensial di sini. Dengan hutan yang lebar dan jenis makanan yang banyak Kalteng punya potensi yang banyak untuk dikembangkan, karena destinasi wisata tidak pernah abis," jelas Menhub dalam keterangannya, Selasa (9/4/2019).
Dirinya juga menjelaskan bahwa dengan adanya Bandara di luar Pulau Jawa sebagai tanda bahwa Kementerian Perhubungan sangat intensif dalam membangun konektivitas dengan paradigma Indonesia sentris.
Ia mengatakan saat ini baru ada 32 penerbangan di Bandara Tjilik Riwut karena warga masih memilih ke Banjarmasin. Namun pemerintah yakin jumlah penerbangan akan semakin bertambah seiring meningkatnya jumlah penumpang.
Sebagai informasi terminal yang baru diresmikan ini memiliki luas 29.124 meter persegi yang dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Sebelumnya hanya memiliki luas 3.865 meter persegi dan hanya berkapasitas 600 orang. Landasan pacu (runway) berukuran 2.500 m x 45 m, apron 238 m x 110 m serta parking stand dapat menampung 4 pesawat berbadan lebar.
Setelah peresmian ini, ada kemungkinan sejumlah maskapai membuka rute baru seperti Citilink dengan rute Makasar - Palangkaraya PP yang sebelumnya hanya diterbangi oleh Wings Air. Maskapai yang melayani penumpang di Bandara Tjilik Riwut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Wings Air dan Transnusa dengan total 34 pergerakan pesawat.
Sejarah Bandara Tjilik Riwut
Bandara Tjilik Riwut ini sebelumnya dikenal dengan nama Pelabuhan Udara Panarung Berdiri, dan diresmikan oleh Residen Kalimantan Tengah yaitu Bapak Tjilik Riwut pada tanggal 1 Mei 1958. Setelah itu ditanggal 24 September 1973 diserahkan oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI.
Pada November 1988 melalui surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108/TK/1988 Tjilik Riwut ditetapkan sebagai pahlawan nasional sehingga tepat di hari pahlawan 10 November 1988 nama Pelabuhan Udara Panarung diubah menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut dan ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI Ir. Azwar Anas, hal tersebut guna mengabadikan nama Tjilik Riwut.
Advertisement
Pembangunan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Habiskan Rp 700 Miliar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Nilai pembangunan terminal baru ini mencapai Rp 700 miliar.
"Hampir 4,5 tahun telah diselesaikan. Ini menyangkut anggaran kurang lebih Rp 700 miliar yang semuanya dibebankan, dianggarkan APBN kita. Baik pembangunan terminal, taxiway, perpanjangan runway," ujar Jokowi usai menandatangani prasasti peresmian terminal Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Senin (8/4/2019).
Dia pun mengapresiasi usai melihat langsung kondisi luas bangunan terminal tersebut. Sebab perluasan terminal meningkat 6 kali lipat. Dari awalnya area terminal berkisar 15 ribu meter persegi (m2) menjadi 29 ribu m2.
Dengan kondisi terminal Bandara yang lebih luas, Jokowi mengharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah.
"Kita harapkan Bandar Udara Tjilik Riwut bisa menjadi sebuah motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah dan itu terlihat dari jumlah penumpang yang meningkat sangat tinggi dan juga pertumbuhan argo yang juga sangat tinggi," tukasnya.
Untuk diketahui, terminal baru Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 m2 dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Sebelumnya, terminal lama hanya memiliki luas 3.865 m2 dengan kapasitas 600 orang per hari.
Landasan pacu (runway) pada terminal baru ini berukuran 2.500 m x 45 m, dengan didukung dua taxiway masing-masing 150 m x 23 m, apron 328 m x 110 m. Adapula parking stand yang mampu menampung sebanyak empat pesawat berbadan lebar.
Adapun pihak maskapai yang saat ini melayani penumpang di Bandara Tjilik Riwut antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Wings Air, dan Transnusa dengan total sebanyak 34 pergerakan pesawat.
Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut
Saat peresmian ini, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Jokowi berharap bandar udara Tjilik Riwut bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah.
"Pembangunan bandara yang dilakukan kurang lebih 4 tahun sudah selesai, anggaran pembangunan ini Rp 700 miliar. Yang jelas ini antisipasi kebutuhan penumpang yang sangat tinggi, jadi diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimatan Tengah", ungkapnya.
Terminal baru Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 m2 dan dapat menampung hingga 2.200 orang per harinya. Sebelumnya, terminal lama hanya dapat menampung 600 orang saja.
Saat ini, ada enam maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Palangkaraya, antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Wings Air dan Transnusa.
Ke depannya, akan ada pembukaan kembali beberapa rute yang sebelumnya ditutup, seperti penerbangan dari Solo-Palangkaraya serta Jakarta-Palangkaraya.
Untuk penambahan rute sendiri, Kemenhub menyatakan akan merealisasikannya meski belum ada jumlah yang tepat.
Advertisement